Bank Mandiri Tbk menyatakan pihaknya masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke sektor pertambangan.
Namun, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas beranggapan bahwa sektor pertambangan memang tengah mengalami pertumbuhan yang cukup positif belakangan ini.
Sebab, sektor pertambangan khususnya batubara yang memang menjadi andalan pertumbuhan sektor ini nyatanya masih mengalami pertumbuhan kendati masih terbatas.
Seiring dengan belum kondusifnya iklim perekonnomian akibat kebijakan penggunaan batubara domestik di China sebagai pasar utama.
“Sektor pertambangan khususnya batubara masih menjadi sektor yang tumbuh terbatas seiring dengan kondisi yang belum kondusif sebagai akibat kebijakan penggunaan batubara domestik di China sebagai pasar utama dan India yang belum naik,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/11) malam.
Lebih lanjut, bank berlogo pita emas ini beranggapan, faktor dalam negeri yang turut menyumbang masih belum derasnya peningkatan sektor sektor ini yakni adanya revisi rencana pembangunan kapasitas pembangkit. Akibatnya, proyeksi kebutuhan batubara secara domestik memang tidak sebesar dengan perkiraan di awal.
Pun, untuk Bank Mandiri sendiri kualitas kredit pertambangan masih terbilang stabil bahkan menunjukan tren penurunan kendati tipis.
Dari sisi rasio non performing loan (NPL), Bank Mandiri mengalami perbaikan NPL pertambangan ke kisaran 3% di kuartal III 2018. Sayangnya, Rohan belum dapat merinci seberapa besar total kredit yang disalurkan Bank Mandiri ke sektor ini.
Sumber In BankMandiri