Pesatnya perkembangan teknologi telah mempengaruhi cara masyarakat melakukan transaksi finansial menjadi berbasis digital. Data menunjukkan, 92% transaksi perbankan di Indonesia dilakukan melalui digital banking, hanya 8% yang masih dilakukan di cabang. Hal ini tentu meningkatkan persaingan bagi para pelaku bisnis untuk memenangkan hati konsumen dengan beradaptasi pada kecenderungan transaksi finansial berbasis digital.
Melihat kondisi ini, Bank Mandiri sebagai agent of development mengajak serta regulator, pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi, dan konsumen di Samarinda untuk menemukan solusi memenangkan kompetisi di era digitalisasi finansial yang tengah terjadi.
“Forum diskusi hari ini menjadi momentum yang penting bagi seluruh komponen masyarakat di Samarinda dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Kita perlu memahami peran digital banking dalam meningkatkan pertumbuhan transaksi pada sektor perdagangan retail di Samarinda.
Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi yang sehat di Samarinda akan memberikan dampak positif seperti meningkatnya pendapatan daerah dan investasi,” kata Indrawan Mega Putra – Area Head Bank Mandiri Samarinda yang ditemui pada Focus Group Discussion di Salma Sofha (1/11).
Perlu disadari bahwa dunia saat ini berada di masa yang sangat menarik di mana terjadi banyak perubahan dalam tenggat waktu yang sangat singkat. Perubahan tersebut disebabkan adanya kecepatan pertukaran informasi yang ditunjang dengan perkembangan teknologi.
Dari segi infrastruktur, Indonesia memiliki sekitar 200 juta pengguna ponsel mobile unik. Sebanyak 40% di antaranya adalah pengguna smartphone. Artinya, ini adalah akses potensial yang sangat besar kepada orang-orang yang memberikan kesempatan terobosan.
Semua ini mengarah ke era baru digitalisasi jasa keuangan. Ketersediaan teknologi dan kesiapan pasar telah mendorong transaksi berbasis digital dan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Industri finansial di Samarinda pun tak lepas dari pengaruh digitalisasi. Tercatat pada triwulan II tahun 2018, transaksi non tunai (cashless) di Samarinda mencapai Rp16,77 triliun dengan volume sebesar 294,11 ribu transaksi. “Secara nasional, Bank Mandiri mencatatkan transaksi yang dilakukan oleh nasabah melalui digital banking mencapai 94%.
Walaupun begitu, kami melihat masih ada potensi besar yang bisa digarap di Samarinda. “Maraknya toko dan pusat perbelanjaan yang memiliki mesin EDC bank mandiri dengan total kurang lebih 3.400 merchant, diikuti dengan peningkatan pemahaman masyarakat Samarinda mengenai keamanan dan kenyamanan bertransaksi non tunai,” kata Indrawan Mega Putra – Area Head Bank Mandiri Samarinda.
Sumber Bank Mandiri