Sistem persinyalan yang digunakan LRT Jabodebek, sistem persinyalan “moving block” atau sistem persinyalan kereta yang beroperasi secara “real time” oleh komputer.
LRT Jabodebek akan menggunakan sistem “driver less” atau tanpa masinis pada saat pengoperasiannya. Namun meski tanpa adanya masinis dalam LRT, tetap akan ada petugas yang memastikan LRT dapat berjalan dengan baik.
Pembuatan kereta LRT tanpa masinis ini merupakan komitmen dari beberapa BUMN yang tergabung dalam konsorsium pembangunan kereta ringan ini. Karena dalam proyek pengembangan kereta LRT Jabodebek, harus ada sebuah teknologi baru, sehingga adanya peningkatan di bidang teknologi. Setiap rangkaian LRT Jabodebek, nantinya mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
Selain ADHI yang berperan sebagai kontraktor, PT Industri Kereta Api (INKA) berperan sebagai produsen kereta dan ada pula PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator LRT Jabodebek. Dalam pembuatan kereta LRT tanpa masinis ini, PT INKA akan menggandeng beberapa vendor dari Eropa. Sedangkan untuk bahan baku atau material pembuatan kereta LRT Jabodebek, akan dioptimalkan dari dalam negeri.
Sumber In ADHI