Menteri BUMN Erick Thohir hari Kamis ini (14/1) meninjau perkembangan salah satu ikon gedung pusat belanja di DKI Jakarta, yakni Gedung Sarinah yang sedang direnovasi dengan melibatkan BUMN lainnya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Wika. Renovasi tersebut merupakan bagian dari transformasi bisnis PT Sarinah (Persero)/Sarinah yang akan diarahkan menjadi jendela produk-produk UMKM dan merek lokal ke pasar domestik maupun mancanegara.
Dalam tinjauan kali ini Menteri BUMN bukan hanya melihat perkembangan renovasi Sarinah, namun lebih fokus melihat relief kuno yang ada di gedung Sarinah. Konon relief yang berada di Sarinah ini sudah ada sejak masa Presiden Republik Indonesia pertama Bapak Soekarno. Menteri Erick sangat kagum dengan relief yang ada di gedung Sarinah yang sarat dengan nilai sejarah dan seni. Menteri Erick menyatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya, dan tentu bangsa yang cinta dengan karya seninya. “Saya terus terang sangat terharu, dalam arti saya juga pecinta seni, ketika melihat kondisi seni budaya yang kita punyai ini tidak terawat. Karena itu saya meminta Sarinah, Wika, kita perbaiki kembali semua ini seperti yang dahulu. Apalagi relief ini akan menjadi salah satu ikon renovasi Sarinah yang baru,” ujar Menteri Erick.
Secara umum, relief yang ada di gedung Sarinah tersebut menggambarkan beberapa sosok petani, pedagang dengan pikulan berisi ikan hingga perempuan membawa bakul hasil panen. Tentu relief-relief tersebut akan menjadi salah satu ikon Sarinah yang memiliki nilai sejarah dan artistik