Candi Borobudur ditetapkan sebagai warisan situs budaya dunia oleh UNESCO. Keberadaan situs budaya bercorak Buddha ini tidak hanya menarik wisatawan yang ingin berlibur dan menikmati keindahannya, namun juga sebagai situs wisata religi dengan nilai-nilai spiritual dari relief yang terpatri di dalamnya.
Dirjen Bimas Buddha Chaliadi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mendukung penuh keberadaan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata religi dunia.
“Saat ini, Borobudur menjadi salah satu destinasi super prioritas untuk mendukung keberadaan Borobudur menjadi tujuan wisata religi dunia. Hal ini menjadi kebanggaan dan mendukung progam pemerintah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” terangnya saat memberikan sambutan pada acara peribadatan di pelataran Borobudur, Sabtu (13/3/2021).
Salah satu bentuk dukungan pemerintah ialah perencanaan pemasangan Catra di stupa utama Borobudur. Catra ini menjadi dapat meningkatkan aura spiritual Candi Borobudur.
“Kami sudah ke tingkat kementerian, sudah dibawa ke tingkat menko dan akan dibawa ke tingkat ratas Presiden, bahwa program pemerintah akan dilakasanakan pemasangan Catra Borobudur ini. Pemasangan ini akan menjadi salah satu pamor atau aura untuk bagaimana dunia akan dapat melirik wisata religi dunia,” lanjutnya.
Catra adalah bagian atas dari stupa Candi Borobudur yang berada pada lantai paling tinggi. Catra berbentuk seperti payung itu masih disimpan di Museum Karmawibhangga Taman Wisata Candi Borobudur.
Sebanyak 25 biksu perwakilan dari berbagai Shanga Budha mengikuti ritual ini. Ritual doa bersama diawali dengan melantunkan pujian Parita Suci. Selanjutnya, dengan berbaris mereka menuju Candi Borobudur untuk melakukan Pradaksina atau mengelilingi candi searah jarum jam sebanyak tiga kali putaran.
Wakil Presiden Asosiation Budhis Tour Operators (ABTO) Effendi Hansen menambahkan bahwa wisata religi bisa ikut menyegarkan kembali pangsa pasar yang turun di kala pandemi.
“Sektor ekonomi yang terpuruk dalam masa pandemi ini sektor turisme. Di Asia sendiri bahwa Buddhist di asia ada 40 persen. Semoga giat wisata religi Borobudur dapat terus kita lakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara,” ujarnya.
Sementara itu, PT TWC selaku pengelola zona II kawasan Candi Borobudur mendukung penuh ritual keagamaan ini. “Kami sangat mendukung sekali. Kami berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan,” ucap General Manager PT TWC Unit Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana
Sumber TWc, edit koranbumn