Desa Wisata Kampung Patin di Desa Koto Masjid, Kabupaten Kampar, menjadi salah satu kebanggaan Riau. Desa binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Wilayah Kerja (WK) Rokan tersebut berhasil meraih berbagai prestasi tingkat nasional melalui program Dukungan Terhadap Desa Wisata di Riau yang dijalankan PHR.
”Pencapaian Desa Wisata Kampung Patin juga merupakan kebanggaan masyarakat Riau dan menjadi energi positif bagi pengembangan desa-desa wisata lainnya di Riau. Kami tengah mejajaki pelaksanaan program serupa di wilayah operasi PHR lainnya di Riau,” ungkap Sonitha Poernomo selaku Manager Corporate Communications PHR WK Rokan dalam siaran persnya Jumat (24/12/2021).
Dalam menjalankan program desa wisata, PHR menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata Riau sebagai mitra pelaksana. Dukungan PHR terhadap pengembangan desa wisata di Riau bertujuan membangun keberlanjutan pembangunan desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pada pertengahan September 2021, Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Kampung Patin tersebut. Beberapa prestasi yang diraih Desa Wisata Kampung Patin di antaranya Juara I Nasional untuk Perguruan Tinggi Pendamping Desa Wisata di tahun 2020. Lalu meraih Juara II kategori Souvenir pada Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 yang ditaja oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Kemudian mendapatkan Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) di tahun 2021. Serta telah memperoleh Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Lembaga Sertifikasi Dewan Desa Wisata Berkelanjutan Indonesia di tahun 2021.
PHR akan mereplikasi best practices (praktik-praktik terbaik) di Kampung Patin untuk destinasi desa wisata. Setelah membina Desa Koto Masjid, PHR WK Rokan sedang menjajaki Pulau Rupat, Bengkalis, untuk membantu pengembangan wisata bahari di sana dengan target untuk go international.
Pelaksanaan program berdasarkan pemetaan sosial dan juga diselaraskan dengan peta jalan pemerintah provinsi Riau khususnya Dinas Pariwisata baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
Dalam program ini, PHR dan STP Riau melatih dan membimbing masyarakat untuk meningkatkan keterampilan di bidang pemandu wisata, identifikasi potensi objek wisata, penginapan (homestay), suvenir, dan kuliner. Konsep yang dikembangkan adalah wisata berbasis komunitas (community based tourism/ CBT).
Wisata berbasis komunitas ini merupakan konsep pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya. Program ini berupaya membangun keterampilan komunitas dan menjaga konservasi lingkungan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn