Subholding PT PLN (Persero), PLN Nusantara Power (PLN NP) akan terus menambah kapasitas pembangkit hingga mencapai 23.712 megawatt (MW) pada 2025 mendatang dari saat ini sebesar 17.057 MW. Besarnya kapasitas itu bakal menjadikan PLN NP sebagai perusahaan pembangkit terbesar se-Asia Tenggara.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah mengatakan, PLN NP merupakan hasil transformasi dari PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) yang semula merupakan anak usaha PT PLN dan menjadi subholding kelistrikan.
“Pembentukan subholding akan menjadi momentum bagi perusahaan untuk menegaskan kompetensinya di bidang pembangkitan. Apalagi, konsolidasi aset pembangkitan yang membentuk dua subholding generation company (PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power) akan menjadi generation company terbesar se-Asia Tenggara,” ujar Ruly, Kamis (6/4/2023).
Ia menuturkan, ke depan PLN NP tetap akan fokus di bidang pembangkitan. Perusahaan mengambil peran penting dalam subholding PLN. Dengan adanya subholding, aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar di seluruh wilayah akan dikonsolidasikan.
“PLN NP akan mengelola unit pembangkit yang lebih banyak sesuai dengan kompetensi utama kami yang telah terbukti,” ucap Ruly.
Komisaris Utama PLN Nusantara Power, Haryadi menambahkan, PT PLN sebagai perusahaan induk akan mendapatkan dampak positif dari pembentukan subholding tersebut. Sekaligus akan membantu upaya Indonesia untuk mengambil bagian pada rantai pasok global di tengah momentum transisi energi saat ini.
“Melalui mekanisme holding dan subholding ini, PLN dan PLN NP akan berfokus pada pengkonsolidasian serta optimalisasi aset yang akan membentuk ekosistem industri hijau yang kuat ke depan,” kata dia.
Sumber Republika, edit koranbumn