PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan adendum Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek Sebesar Rp4,2 triliun.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan pinjaman ini merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya pada 2017 senilai Rp18,1 triliun untuk Kredit Investasi dan Rp1,15 triliun untuk Kredit Modal Kerja. Adapun, LRT Jabodebek ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan 2022.
“Dengan adanya tambahan pinjaman ini diharapkan penyelesaian depo dan stasiun proyek LRT Jabodebek dapat segera terealisasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,” jelasnya melalui siaran pers, Jumat (18/9/2020).
Sesuai Perpres No. 49/2017, KAI diberi penugasan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana proyek LRT Jabodebek, mulai dari pembangunan atau pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan aset sarana dan prasarana dengan masa konsesi selama 50 tahun sejak ditandatanganinya berita acara beroperasinya LRT Jabodebek. Rencananya, LRT Jabodebek akan beroperasi 560 kali perjalanan per hari pada hari kerja dengan headway rata-rata 3 sampai 6 menit.
Adapun, untuk mengakomodir kebutuhan mobilisasi masyarakat, KAI menyediakan 18 Stasiun pemberhentian LRT Jabodebek. Setiap rangkaian LRT Jabodebek terdiri dari enam kereta yang dapat dioperasikan tanpa masinis. LRT Jabodebek diproyeksikan mampu melayani 116.000 pengguna per hari pada awal masa operasinya dan diharapkan meningkat menjadi 474.000 pengguna per hari pada 2071.
Penandatangan perjanjian fasilitas kredit ini dilakukan oleh 15 (lima belas) Bank Sindikasi yang terdiri dari Himbara, BPD, Bank Swasta Nasional dan Bank Swasta Asing. Adapun bank-bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, MUFG, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mega, Bank Permata, Bank BJB, dan Bank Papua.
“Kami optimis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. LRT Jabodebek akan menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi dari kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi, menuju Ibukota,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn