Keluarga Besar PT Angkasa Pura II (Persero) mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta–Pangkal Pinang di Perairan Tanjung Pakis Karawang yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 5 kru. PT Angkasa Pura II (Persero) dengan cepat melakukan sejumlah upaya untuk menangani kondisi krisis peristiwa jatuhnya pesawat JT-610.
PT Angkasa Pura II (Persero) sangat mendukung upaya berbagai pihak dalam mencari informasi mengenai pesawat JT-610, dalam hal ini PT Angkasa Pura II langsung menyiapkan 3 Posko Crisis Center yang berlokasi di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dan beroperasi 1×24 jam dimana Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan posko koordinasi utama sebagai Emergency Operation Center yang merupakan posko lintas stakeholder seperti diantaranya Basarnas, Air Navigation, TNI, POLRI, Otoritas Bandara, Lion Air, Kementerian Perhubungan hingga Jasa Raharja.
President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, menyatakan “PT Angkasa Pura II mengaktifkan 3 posko krisis, posko utama berlokasi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi posko koordinasi lintas stakeholder dan juga media center bagi awak media”.
Sampai hari ketiga pasca insiden, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menerbangkan dari Pangkal Pinang ke Jakarta sebanyak 104 orang dari 63 keluarga yang merupakan kerabat penumpang pesawat Lion Air JT-610, selain itu PT Angkasa Pura II (Persero) juga menyediakan penginapan dan transportasi bagi keluarga penumpang dari dan ke RS R. Said Soekanto dalam rangka memonitor perkembangan JT-610.
PT Angkasa Pura II (Persero) selalu mengutamakan pelayanan bagi pengguna jasa dan hingga saat ini dapat diinformasikan operasional penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih berjalan dengan normal.
Sumber Angkasa Pura II