Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sejalan dengan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada periode Juli ini.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan PPKM darurat yang diberlakukan untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19 berdampak pada penurunan mobilitas dan khususnya konsumsi masyarakat.
Oleh karena itu, perekonomian pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 3,8 persen, lebih rendah dari proyeksi BI sebelumnya pada kisaran 4,1 hingga 5,1 persen dengan titik tengah 4,6 persen.
“Asesmen awal kami menunjukkan pertumbuhan ekonomi di 2021 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang titik tengahnya 4,6 persen. Asesmen kami menunjukkan, jika PPKM darurat dilakukan sebulan dan bisa menurunkan Covid-19 secara baik, maka pertumbuhan ekonomi kita akan turun ke 3,8 persen,” katanya dalam Raker bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7/2021).
Perry menyampaikan, BI akan terus melakukan antisipasi penurunan konsumsi masyarakat dikarenakan pemberlakukan PPKM darurat.
Tingkat inflasi pun menurutnya akan mencapai level yang rendah pada tahun ini, cenderung di bawah titik tengah sasaran BI sebesar 3 persen.
Perry menyampaikan, BI akan terus mengarahkan instrumen kebijakannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Di sisi moneter, BI juga akan terus melakukan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Sumber Bisnis, edit koranbumn