Pemerintah tengah memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, untuk menekan laju penyebaran covid-19 saat ini. Bisnis kartu kredit perbankan turut merasakan dampak dari penerapan kebijakan ini.
PT Bank Negara Indonesia, atau BNI, mencatatkan pertumbuhan volume transaksi kartu kredit BNI sekitar 14% pada Mei 2021 jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu. “Pada saat ini, sektor transaksi online (e-commerce) menjadi sektor dominan volume transaksi kartu kredit. Meskipun secara umum, seluruh sektor sangat terdampak akibat PPKM ini,” ujar General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI, Grace Situmeang
Grace menjelaskan, PPKM ini berpengaruh pada penurunan volume transaksi. Awal Juli ini penurunan volume lebih dari 20% dibandingkan dengan volume transaksi pada awal Juni 2021. “Penurunan volume ini mulai dirasakan sejak akhir Juni 2021 dan diprediksi akan tetap berlangsung sampai dengan akhir Juli 2021,” tambah Grace.
Bank berkode saham BBNI ini memiliki target agar volume kartu kredit BNI hingga akhir 2021 dapat tetap tumbuh, yakni lebih tinggi 2% terhadap tahun 2020. Maka dari itu, Grace menyatakan BNI menyiapkan upaya untuk mencapai target.
“BNI Kartu kredit terus berupaya untuk memberi kemudahan transaksi kartu kredit dengan fokus kepada transaksi e-commerce, healthcare, dining dengan sistem delivery dan take away, dan basic need yang related dengan kondisi PPKM darurat saat ini. Selain itu BNI tetap memberikan solusi dan kemudahan bagi nasabah melalui program cicilan bunga ringan, dana tunai, kemudahan pengajuan pembukaan kartu kredit secara digital, serta kemudahan layanan melalui aplikasi BNI credit card mobile,” tutup Grace.
SUmber Kontan, edit koranbumn