• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Senin, 23 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Bulog Segera Lakukan Proses Lelang untuk Pengadaan Kedelai Bersubsidi dari Pemerintah

by redaksi
28 Maret 2022
in Berita
0
Literasi Bulog : MoveNas
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perum Bulog menyatakan, akan segera melakukan proses lelang untuk pengadaan kedelai bersubsidi dari pemerintah. Adapun, lelang tersebut tidak hanya untuk kedelai impor tapi juga lokal.

Pemerintah telah menetapkan besaran subsidi kedelai Rp 1.000 per kg. Penyaluran kedelai bersubsidi dilakukan oleh Bulog. Di mana, Bulog akan membeli kedelai impor maupun lokal dengan harga pasar dan dijual ke perajin tahu dan tempe dengan harga yang sudah disubsidi.

RelatedPosts

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal, mengatakan, inti dari program tersebut untuk meringankan beban para perajin tahu tempe di tengah kenaikan harga pasar kedelai yang sangat tinggi.

“Lelang segera kita lakukan. Harapannya nanti harga yang kita terima adalah harga wajar sesuai pasar. Tentu nanti akan ada persaingan (harga) antar peserta lelang,” kata Awaluddin

Awaluddin menekankan, prinsip lelang untuk pengadaan kedelai bersubsidi tidak terpaku pada lokal maupun impor. Yang jelas, pengadaan akan dilakukan sesuai kebutuhan. Awaludin menyebut, seperti untuk kebutuhan produksi tahu, penggunaan kedelai lokal dinilai perajin lebih bagus.

Namun, Bulog menilai, pasokan kedelai lokal saat ini kemungkinan belum begitu banyak karena belum memasuki panen. “Prinsipnya stok kedelai yang sudah ada di dalam negeri dan yang dikuasai oleh pelaku usaha, itu yang kita beli melalui lelang,” kata Awaludin.

Diketahui, total anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini diperkirakan sebesar Rp 955 miliar. Adapun sumber anggaran berasal dari cadangan stabilisasi harga pangan (CSHP).

Total anggaran tersebut berdasarkan asumsi perhitungan 200 ribu ton kedelai setiap bulannya yang diberikan selama empat bulan. Jumlah itu dikali Rp 1.194 per kg. Di mana, Rp 1.000 per kg merupakan biaya penggantian selisih harga dan Rp 194 per kg menjadi margin fee untuk Bulog.

Adapun, jumlah anggota Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) yang menjadi sasaran penerima bantuan kedelai telah sesuai data Kementerian Koperasi dan UKM.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga, mengatakan, asosiasi sudah mendapatkan informasi dari Bulog bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan lelang. Akindo, pun akan menyampaikan informasi tersebut kepada para pelaku importir kedelai di Indonesia untuk mengikuti lelang.

Soal harga, ia menilai itu tergantung dari kontrak masing-masing. Namun pada dasarnya importir ingin agar kedelai dibeli oleh Bulog sesuai harga pasar.

“Kalau importir tentu ingin harga pasar. Harga terbaru saya belum ikuti, tapi kalau harga terakhir per 23 Maret 2022 sekitar Rp 11.500 – Rp 11.600 per kg di tingkat importir,” kata dia.

Menurut dia, importir umumnya siap mengikuti lelang dan tidak akan terjadi gangguan pasokan. Sebab, para perajin tahu dan tempe pun akan menerima pasokan yang sama. Importir menjual terlebih dahulu ke Bulog karena ada program subsidi di mana anggarannya diberikan kepada Bulog.

“Barangnya ya itu juga, biasa kan importir langsung ke perajin, sekarang lewat Bulog karena ada subsidinya,” ujar Hidayatullah.

Soal pasokan kedelai dunia, ia menilai saat ini masih cukup banyak dan tidak terjadi kelangkaan. Pasalnya, neraca produksi dan kebutuhan masih relatif seimbang.

“Kebetulan mungkin ada negara yang beli lebih cepat, jadi menganggu sedikit (pasokan global) tapi itu di awal-awal saja, nantinya normal lagi,” kata dia.

Sumber Republika, edit koranbumn

Previous Post

Pupuk Indonesia Pastikan Stok Bahan Baku Indonesia Masih Tercukupi

Next Post

Dirut HIN Iswandi Said Akui Ajang MotoGP Mandalika Dorong Peningkatan Okupasi Hotel Kelola HIG Grup

Related Posts

Anak Perusahaan

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

23 Juni 2025
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

23 Juni 2025
IP Fokus Ciptakan Expertise, Resmikan Centre of Excellence Pemaron
Anak Perusahaan

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

23 Juni 2025
Kerjasama Asuransi Asei dengan Kadin DI Yogyakarta Dorong Pengembangan Ekspor
Anak Perusahaan

Asuransi Asei Melepas Lini Usaha Syariah ke Asuransi Jasindo Syariah

23 Juni 2025
BEI Masih Menantikan IPO BUMN pada Tahun 2020
Berita

BEI Dorong Minat Grup Konglomerat untuk IPO

23 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

COO Danantara Dony Oskaria Pastikan Badan Pengelola Investasi Danantara Terbuka Bagi Dunia Kampus

23 Juni 2025
Next Post
Sunday Market di Grand Inna Bali Beach turut Bangkitkan Kembali Perekonomian Bali

Dirut HIN Iswandi Said Akui Ajang MotoGP Mandalika Dorong Peningkatan Okupasi Hotel Kelola HIG Grup

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

CEO Danantara Rosan Roeslani Pastikan Investasi Strategis akan Hadirkan Lapangan Kerja Baru

10 jam ago
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI dan Republikorp Jalin Sinergi Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional

3 hari ago
TIMAH Menerima 65 Mahasiswa dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia pada PMMB

Dukung Pariwisata dan Ekosistem Laut, TIMAH Bersama AAI Sumbagsel Lepasliar Tukik Sisik di Pulau Kelayang

9 jam ago
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Jaga dan Tingkatkan Kualitas Layanan, BRI Terapkan Kebijakan Baru pada Layanan Prioritas

1 hari ago
Anak Perusahaan

Workshop BUMN dan Anak Usaha BUMN 11 Juli 2025 : Beberapa Isu Penting Dalam Penerapan ICOFR Pasca Pemberlakuan UU BUMN Baru

by redaksi
23 Juni 2025
0

https://koranbumn.com/workshop-bumn-dan-anak-usaha-bumn-11-juli-2025-beberapa-isu-penting-dalam-penerapan-icofr-pasca-pemberlakuan-uu-bumn-baru/

Read more
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kolaborasi BTN dengan UNEP F untuk Memacu Implementasi Rumah Rendah Emisi di Indonesia

23 Juni 2025
IP Fokus Ciptakan Expertise, Resmikan Centre of Excellence Pemaron

Laba Bersih Rp13,10 triliun, PLN Indonesia Power Membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp110,58 triliun pada 2024

23 Juni 2025
Kerjasama Asuransi Asei dengan Kadin DI Yogyakarta Dorong Pengembangan Ekspor

Asuransi Asei Melepas Lini Usaha Syariah ke Asuransi Jasindo Syariah

23 Juni 2025
BEI Masih Menantikan IPO BUMN pada Tahun 2020

BEI Dorong Minat Grup Konglomerat untuk IPO

23 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In