Emiten BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk. mengungkapkan akan tetap mendistribusikan vaksin sinopharm melalui Vaksinasi Gotong Royong.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro menyampaikan perusahaan akan mendistribusikan vaksin sinopharm melalui program Vaksinasi Gotong Royong.
“Vaksin sinopharm sesuai dengan ketentuan akan digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong melalui Badan Hukum atau Badan Usaha,” ungkap Ganti kepada Bisnis, Minggu (18/7/2021).
Sebelumnya, pada Jumat (16/7/2021) Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk membatalkan vaksin Covid-19 berbayar bagi individu yang sempat direncanakan pemerintah akan disalurkan melalui emiten berkode saham KAEF tersebut.
Terkait dengan Vaksinasi Gotong Royong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa program tersebut tetap akan terlaksana melalui mekanisme yang sama yaitu melalui perusahaan mendaftar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Perusahaan tersebut nantinya yang akan menanggung seluruh biaya vaksinasi bagi karyawannya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan perusahaan farmasi pelat merah Kimia Farma telah bekerja sama untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm ke Indonesia.
“Kami berharap vaksin Sinopharm yang didatangkan oleh PT Kimia Farma yang merupakan anak perusahaan dari Bio Farma akan digunakan untuk vaksin gotong royong di mana kami sudah memiliki kerja sama untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm tersebut,” kata Pahala Mansury, Selasa (13/7/2021).
Pahala menjelaskan vaksin gotong royong merupakan vaksin komplementer untuk bisa melengkapi program vaksin pemerintah dalam rangka mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity, sekaligus meringankan beban pemerintah dalam pelaksanaan program vaksinasi tersebut.
“Kedatangan vaksin gotong royong Sinopharm ini akan menambah optimisme bagi masyarakat Indonesia dan juga untuk bisa mempercepat program vaksinasi yang ada, sehingga kita bisa sesegara mungkin menanggulangi dan juga melawan virus Covid-19,” ucap Pahala.
Dia menyampaikan bahwa vaksin Sinopharm merupakan vaksin asal China dengan platform inactivated yang telah menerima emergency use authorization dari Badan Kesehatan Dunia pada Mei 2021.
Selain itu, vaksin Sinopharm juga telah memperoleh persetujuan di 56 negara dengan efikasi sebesar 79 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn