Bank Raya membukukan total kredit pada Kuartal III/2025 mencapai Rp7,27 triliun atau tumbuh 7,1% YoY. Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan positif total aset Bank Raya menjadi sebesar Rp13,59 triliun atau tumbuh 6% YoY.
Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital ditunjukkan dengan penyaluran kredit digital sampai Kuartal III/2025 yang mencapai Rp20,61 triliun atau tumbuh 50,1% persen YoY. Pencapaian ini mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya mencapai Rp2,73 triliun, tumbuh 52,1% YoY.
Dari sisi simpanan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp9,15 triliun atau tumbuh 16,5% YoY. Pertumbuhan dana seiring dengan porsi CASA yang semakin membaik, terlihat dari peningkatan total CASA menjadi Rp2,72 triliun atau tumbuh 38,8% YoY dengan rasio CASA sebesar 29,78%.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, pencapaian ini merupakan bukti Bank Raya tetap fokus untuk bertumbuh sebagai bank digital yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta fundamental dan manajemen risiko yang baik.
“Di Kuartal III ini kami meluncurkan ragam inovasi baru untuk mendukung komitmen kami menumbuhkan bisnis digital. Komitmen ini sejalan dengan langkah transformasi Bank Raya untuk mengakselerasi adopsi produk digital Bank Raya di masyarakat,” ujarnya, Kamis (31/10/2025).
Pencapaian kinerja Bank Raya terus bertumbuh tecermin dari perbaikan rasio profitabilitas. Rasio NIM pada Kuartal III/2025 meningkat menjadi 5% dari sebelumnya 4,35%. Imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) meningkat 6 bps menjadi 0,42% dari 0,36% pada Kuartal III/2024. Sementara itu, imbal hasil ekuitas atau Return on Equity(ROE) meningkat 31 bps menjadi 1,72% dari 1,41% pada Kuartal III/2024.
Beberapa fitur penting baru diluncurkan di Kuartal III 2025 di antaranya, fitur Visa Virtual Card yang melengkapi fitur pembayaran Aplikasi Raya. Dengan menggunakan Kartu Digital Debit Visa, nasabah dapat bertransaksi di jaringan merchant online Visa domestik dan internasional.
Bank Raya juga telah meluncurkan Fitur Uang Saku dalam produk digital saving-nya. Melalui fitur ini, anak dapat belajar sedari dini untuk menabung dan mengelola keuangannya secara digital. Orang tua juga sangat dipermudah untuk mengontrol limit rupiah pengeluaran anak, mengawasi, dan mengevaluasi kebiasaan finansial anak melalui Aplikasi Raya.
Secara keseluruhan, hingga September 2025 pengguna Aplikasi Raya tercatat lebih dari 1,6 juta nasabah. Penggunaan transaksi Aplikasi Raya meningkat 45,4% YoY dan mencapai 3,8 juta transaksi, dengan digital savingtercatat sebesar Rp1,75 triliun atau tumbuh 61,4% YoY.
Sebagai digital attacker BRI Group, Bank Raya juga terus memperluas adopsi produk digital dengan merangkul berbagai komunitas di antaranya komunitas pelari dengan menyelenggarakan Raya Run di Surabaya yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 pelari. Bank Raya juga mengoptimalkan adopsi Saku Bisnis di berbagai cluster komunitas pelaku usaha. Hingga September 2025, Saku Bisnis Bank Raya telah dimanfaatkan oleh lebih dari 10 ribu pelaku usaha di berbagai kota.
Sebagai wujud optimalisasi sinergi di ekosistem BRI Group, Bank Raya terus mendorong perluasan kredit digital sebagai penopang bisnis berkelanjutan. Pinang Dana Talangan, salah satu champion product Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas bisnis keagenan, sampai Kuartal III/2025 berhasil mencatatkan penyaluran sebanyak Rp17,56 triliun atau tumbuh 47,9% YoY kepada sekitar 46 ribu agen BRILink dan Agen Gadai.
Outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp911,8 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 57,1% YoY. Sementara itu, Pinang Flexi yang merupakan pinjaman multiguna untuk nasabah payroll BRI Group mencatatkan pertumbuhan outstanding sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh 79,9% YoY.
Pertumbuhan dari sisi kredit yang berhasil diimbangi dengan pertumbuhan dari sisi DPK terutama dana murah membuat kondisi likuiditas Bank Raya tetap terjaga. Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya pada Kuartal III/2025 sebesar 79,40%, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebesar 85,17%, serta rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 329,20%.
Dari sisi permodalan, perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR sebesar 42,35% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 41,55% yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.
Bank Raya terus memperkuat komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance(ESG). Hal ini terbukti dari keberhasilan Bank Raya masuk dalam daftar perusahaan Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia untuk periode Juni 2025 – November 2025.
Langkah tersebut tercermin pada penyaluran pembiayaan kepada UMKM yang menyumbang penyaluran kredit kepada sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB). Komposisi pembiayaan yang disalurkan untuk segmen UMKM pada September 2025 sebesar 31,2%, meningkat dibandingkan Desember 2024 sebesar 30,62%.
“Bank Raya berkomitmen untuk menjadikan keberlanjutan sebagai bagian integral dari strategi bisnis kami. Dengan demikian maka setiap inisiatif tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tutup Bagus.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















