Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan untuk usaha budidaya perikanan.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). MoU langsung ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda dan Bupati Takalar Syamsari.
Kerja sama dengan Pemkab Takalar berasal dari inisiasi Bupati Takalar untuk melakukan zonasi daerahnya. Pasalnya, terdapat 4 kecamatan yang akan difokuskan untuk pengembangan industri perikanan.
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda menyambut baik kerja sama ini. “Kami siap mengelola lahan tambak yang disiapkan Pemkab Takalar,” katanya.
Dia menjelaskan, kurang lebih ada 1.000 hektare
Namun, tahap awal akan disegerakan kerja sama untuk luasan 20 hektare dengan konsep budidaya perikanan terintegrasi.
Lahan tersebut akan dijadikan tambak udang vannamei, bandeng dan nila di saluran ipal. Selanjutnya, hutan mangrove akan dibudidayakan kepiting bakau dan lobster. Rencananya, lokasi yang segera dikerjasamakan yakni di Desa Laikang, Takalar. Daerah sekitar sebagian besar bermatapencaharian sebagai petambak dan nelayan.
Bupati Takalar Syamsari berharap kerja sama dengan Perum Perindo bukan sebatas daerah yang 20 hektare tapi juga untuk zonasi yang 1.000 hektare.
Bupati berharap kerjasama dengan Perum Perindo dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat Takalar.
Pasalnya, masyarakat sekitar membutuhkan pendampingan dalam budidaya perikanan dengan program bumdes dan program pemerintah lainnya di Takalar.
“Sebagai pimpinan daerah, saya mensupport 100% program yang akan dilakukan Perum Perindo di Takalar baik dari sisi kebijakan maupun infrastruktur,” katanya di kantor pusat Perum Perindo, Selasa (15/1/2019).
Vice President Akuakultur Agira Darma menambahkan Perum Perindo sudah melakukan survei lahan sebanyak 2 kali. Selain itu, Perum Perindo telah melakukan uji sampling tes kadar air di laboratorium dan hasilnya dapat direkomendasikan untuk melakukan budidaya perikanan di kawasan Takalar.
Menurut Agira, pengembangan di Takalar merupakan strategi pengembangan usaha dari unit budidaya sebagai tindak lanjut pengembangan site Perum Perindo di Barru dan trading di Makasar. Hal ini dikarenakan Makasar akan menjadi sentral HUB bagi industri transportasi udara untuk ekspor tahun 2019.
Semua pesawat kargo akan mampir di Makasar. Dengan begitu, proses ekspor tidak diperlukan kembali ke Jakarta atau Bali.
sumber Perumperindo / edit koranbumn