Miliki Debt to Equity Ratio (DER) yang sehat, NINDYA berpeluang melakukan pengembangan bisnis dan investasi usaha melalui pilar-pilar bisnisnya.
DER tergolong rasio solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh utang atau kewajibannya dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Berdasarkan analisis fundamental, akan ditemui rasio keuangan dengan sebutan Debt to Equity Ratio (DER) dalam laporan keuangan perusahaan, yaitu rasio antara jumlah utang atau kewajiban (liabilitas) terhadap jumlah modal bersih (ekuitas) yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukan dengan rasio DER di bawah angka 1 atau di bawah 100%, semakin rendah rasio DER maka semakin bagus.
Rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) PT Nindya Karya (Persero) pada triwulan III 2021 masih berada dalam kondisi sehat dan stabil, yakni di level 0,60 kali. Hal ini menunjukkan bahwa Nindya relatif memiliki tingkat utang rendah dan kinerja perusahaan berjalan dengan baik. Dengan demikian Nindya masih terbuka untuk pengembangan bisnis di masa depan.
Solvability PT Nindya Karya (Persero) pada triwulan III 2021 juga masih tergolong sehat, yaitu di level 1,46 kali. Hal ini menunjukkan arus kas perusahaan cukup untuk memenuhi kewajiban jangka panjang, serta operational perusahaan juga berjalan dengan baik.
Nindya selalu mengontrol sumber penggunaan modal dan sangat berhati-hati dalam mengendalikan likuiditas perusahaan agar DER dapat menurun dan laba bersih perusahaan meningkat. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan, yaitu meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders secara berkelanjutan berbasis excellence engineering dengan inovasi serta human capital yang unggul dan berakhlak.