• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Minggu, 18 Mei 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

S&P Pangkas Outlook Bank Mandiri, BRI dan BNI dari Stabil Jadi Negatif

by redaksi
1 Mei 2020
in Berita
0
Remunerasi 2019, BNI Naik BTN Turun
0
SHARES
17
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Lembaga pemeringkat utang global, S&P Global Ratings, memangkas outlook Bank Mandiri Tbk (BMRI, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia Tbk dari stabil menjadi negatif.

Pemangkasan outlook tersebut tertuang dalam penilaian terbaru lembaga ini yang dirilis pada 28 April 2020. “Meningkatnya risiko ekonomi dalam sistem perbankan Indonesia dapat melemahkan profil kredit tiga bank BUMN tersebut,” tulis S&P Global Ratings

RelatedPosts

SIG Masuk Daftar Konstituen Indeks IDX ESG Leaders, Menjadi Satu-Satunya Perwakilan dari Industri Bahan Bangunan

Berita Singkat BUMN: IDFood, KBN, Jasa Tirta 2, BSI, Krakatau Steel, Pegadaian, Pelindo, Jasa Marga, Danantara, RPN, LEN, PTPN 1, IKI

Rayakan HUT ke-45, PT PAL Siap Melintasi Cakrawala Baru Industri Maritim Dunia

Selain tiga bank tersebut, S&P menyatakan, secara umum perbankan di Indonesia akan menghadapi risiko serupa. “Dalam pandangan kami, risiko ekonomi bagi bank-bank Indonesia meningkat karena pandemi Covid-19 yang telah memengaruhi pariwisata, transportasi, perdagangan, manufaktur, dan investasi di negara ini,” kata S&P.

Pada saat bersamaan, perbankan menghadapi tekanan ekonomi akibat turunnya konsumsi masyarakat. Turunnya belanja masyarakat itu berkaitan dengan penerapan pembatasan sosial di sejumlah wilayah.

Padahal selama ini konsumsi masyarakat menyumbang hampir 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Alhasil, penurunan konsumsi akan menekan laju pertumbuhan ekonomi dan mengganggu bisnis perbankan. “Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 1,8% pada 2020, dibandingkan dengan 5% pada 2019, ” kata S&P lagi.

Lembaga pemeringkat utang ini juga menyoroti potensi risiko pelemahan kurs terhadap perbankan. Bahkan secara keseluruhan, pelemahan kurs rupiah akan berdampak besar dan melemahkan ekonomi Indonesia.

Menurut S&P Ratings, memang perbankan di Indonesia tidak memiliki posisi valuta asing dalam jumlah yang signifikan. Dengan kata lain, dampak langsung depresiasi rupiah terhadap dollar AS tidak terasa signifikan.

Namun demikian, risiko kurs tetap mengintai perbankan Indonesia. Muaranya berasal dari penyaluran kredit perbankan ke perusahaan-perusahaan yang sangat tergantung pada pendanaan asing.

Risiko itu juga datang dari debitur bank yang mengandalkan pemasukan dari rupiah, tetapi memiliki kewajiban atau utang valas yang besar.Risiko kurs semakin tinggi jika debitur bank tidak menjalankan lindung nilai (hedging) atas kewajibannya dalam mata uang asing.

Bank yang memiliki eksposur kredit besar ke usaha kecil menengah (UKM) juga menghadapi risiko tinggi. “Sektor UKM cenderung berada di bawah tekanan karena menghadapi pendapatan yang menurun dan likuiditas yang lebih lemah. Kami berharap kualitas aset bank Indonesia memburuk, biaya kredit meningkat, dan profitabilitas menurun. Karena itu, kami merevisi tren risiko ekonomi untuk industri perbankan Indonesia menjadi negatif dari stabil,” katanya.

S&P menambahkan, Indonesia diyakini bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat Covid-19. Apalagi pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI) tampak agresif menggelontorkan sejumlah paket stimulus ekonomi dan moneter untuk mencegah efek Covid-19, serta menjalankan restrukturisasi kredit demi meringankan beban swasta.

Prediksi S&P, ekonomi Indonesia bisa bangkit lagi pada tahun 2021. “Dalam kasus dasar kami, kami percaya penurunan ini adalah peristiwa siklus dan kisah pertumbuhan struktural Indonesia masih utuh. Laju ekspansi ekonomi harus kembali ke level 5% dalam jangka menengah. Kami mengharapkan pemulihan berbentuk U yang datar dengan pertumbuhan 6,3% di tahun 2021,”kata S&P.

Khusus sektor perbankan, S&P juga menilai daya tahan perbankan Indonesia masih kuat. Hal tersebut didasari pada kekuatan modal perbankan dan perbaikan sistem perbankan di Indonesia selama bertahun-tahun sehingga meningkatkan daya tahan perbankan Indonesia.

S&P mencatat, rasio modal Tier-1 rata-rata bank sebesar 21,2% dan rasio kecukupan modal 22,8%, pada Januari 2020. Rasio permodalan tersebut termasuk yang tertinggi di kawasan Asia.

“Kami juga terus melihat kemungkinan besar dukungan pemerintah yang luar biasa untuk bank-bank besar milik pemerintah Indonesia. Dukungan dari pemerintah ini penting untuk mengantisipasi dampak sistemik sektor perbankan,” tandas S&P Ratings.

Sumber Kontan, edit koranbumn

Previous Post

BGR Logistics Siapkan Dana Ekspansi Bisnis Sebesar Rp470 Miliar Tahun Ini

Next Post

BRI Perkirakan Laba Kuartal I/2020 Sudah Mulai dalam Kondisi Tertekan

Related Posts

Semen Indonesia Tandatangani Kemitraan Bersama SBI dan Taiheiyo Cement Corp.
Berita

SIG Masuk Daftar Konstituen Indeks IDX ESG Leaders, Menjadi Satu-Satunya Perwakilan dari Industri Bahan Bangunan

18 Mei 2025
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa
Berita

Berita Singkat BUMN: IDFood, KBN, Jasa Tirta 2, BSI, Krakatau Steel, Pegadaian, Pelindo, Jasa Marga, Danantara, RPN, LEN, PTPN 1, IKI

17 Mei 2025
Pembangunan Barge Mounted Power Plan
Berita

Rayakan HUT ke-45, PT PAL Siap Melintasi Cakrawala Baru Industri Maritim Dunia

17 Mei 2025
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma Perkuat Kemandirian Nasional dalam Pemberantasan TBC di Indonesia

17 Mei 2025
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru
Berita

Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

17 Mei 2025
Aksi Nyata InJourney Hospitality, Wujudkan Pendidikan Berkualitas di SDN Tenjolaut Sukabumi
Berita

Momentum Waisak 2025: InJourney Hospitality Catat Lonjakan Tingkat Hunian Hotel

17 Mei 2025
Next Post
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

BRI Perkirakan Laba Kuartal I/2020 Sudah Mulai dalam Kondisi Tertekan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

1 hari ago
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Promo Tambah Daya PLN Kembali Hadir! Diskon 50% Spesial Hari Kebangkitan Nasional

4 hari ago
Pembangunan Barge Mounted Power Plan

Rayakan HUT ke-45, PT PAL Siap Melintasi Cakrawala Baru Industri Maritim Dunia

22 jam ago

WORSKHOP PUBLIK : “Business & Investment Analysis: How To Value A Company”

6 hari ago
Semen Indonesia Tandatangani Kemitraan Bersama SBI dan Taiheiyo Cement Corp.
Berita

SIG Masuk Daftar Konstituen Indeks IDX ESG Leaders, Menjadi Satu-Satunya Perwakilan dari Industri Bahan Bangunan

by redaksi
18 Mei 2025
0

Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan kode emiten SMGR ditetapkan sebagai konstituen Indeks IDX ESG Leaders periode 2...

Read more
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa

Berita Singkat BUMN: IDFood, KBN, Jasa Tirta 2, BSI, Krakatau Steel, Pegadaian, Pelindo, Jasa Marga, Danantara, RPN, LEN, PTPN 1, IKI

17 Mei 2025
Pembangunan Barge Mounted Power Plan

Rayakan HUT ke-45, PT PAL Siap Melintasi Cakrawala Baru Industri Maritim Dunia

17 Mei 2025
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona

Bio Farma Perkuat Kemandirian Nasional dalam Pemberantasan TBC di Indonesia

17 Mei 2025
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

17 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In