Pemerintah kembali memberikan dukungan perbaikan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Kali ini Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno kembali bertemu nasabah program ‘Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera”/ MEKAAR di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu (26/01/2019).
Sambil berdialog, Jokowi mengajak nasabah Mekaar untuk terus bekerja keras sehingga bisa menjadi nasabah ‘naik kelas’ dan mendapatkan pendanaan yang lebih besar dari perbankan.
“Kalau kita bekerja keras, saya yakin berhasil. Dan ingat setiap pendapatan Ibu-ibu itu ditabung setiap harinya. Kalau Ibu-ibu disiplin menabung dan membayar cicilan, usaha bisa makin besar, ” ungkap Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rini mengungkapkan, pemerintah akan mewujudkan komitmennya dalam mendorong nasabah Mekaar untuk bisa naik kelas. Sebagai kelanjutannya, mulai awal tahun 2019, nasabah Mekaar yang telah dinyatakan lolos dalam proses pembinaan yang dilakukan PNM dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai akan mendapatkan fasilitas KUR Mikro yang salah satunya oleh PT Bank Negara Indonesia/BNI.
BNI mencatat, saat ini telah terdapat lebih 1.500 Nasabah Mekaar yang memenuhi kriteria naik kelas dan eligible untuk mendapatkan KUR Mikro BNI dengan rata-rata maksimum sampai Rp10 juta yang tersebar di Jakarta, Garut dan Tasikmalaya
‘Saya terus mendorong dan memastikan PNM untuk melakukan pembinaan nasabah sehingga usaha mereka bisa naik kelas. PNM juga bisa bersinergi dengan BUMN-BUMN dalam menyalurkan pendanaan usaha dan di saat yang sama nasabah juga dibina untuk terus meningkatkan usahanya, ‘ ungkap Rini.
Keberhasilan dan kesuksesan usaha nasabah Mkaar juga tidak terlepas dari kerja keras para pendamping usaha (Account Officer/AO). Dalam kesempatan yang sama, Presiden dan Menteri Rini juga menyemangati para AO Mekaar untyk terus memberikan pelayanan terbaik dalam bertugas.
PT PNM mencatat jumlah nasabah Mekaar di Jakarta Pusat hingga saat ini tercatat 6.109 nasabah. Sementara jumlah pendamping (Account Officer) tercatat sebanyak 27 orang.
Secara nasional, jumlah penerima nasabah hingga saat ini tercatat sebanyak 4,14 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pendamping tercatat sebanyak 23.203 orang.
Sumber KementerianBUMN , edit koranbumn
Sambil berdialog, Jokowi mengajak nasabah Mekaar untuk terus bekerja keras sehingga bisa menjadi nasabah ‘naik kelas’ dan mendapatkan pendanaan yang lebih besar dari perbankan.
“Kalau kita bekerja keras, saya yakin berhasil. Dan ingat setiap pendapatan Ibu-ibu itu ditabung setiap harinya. Kalau Ibu-ibu disiplin menabung dan membayar cicilan, usaha bisa makin besar, ” ungkap Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rini mengungkapkan, pemerintah akan mewujudkan komitmennya dalam mendorong nasabah Mekaar untuk bisa naik kelas. Sebagai kelanjutannya, mulai awal tahun 2019, nasabah Mekaar yang telah dinyatakan lolos dalam proses pembinaan yang dilakukan PNM dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai akan mendapatkan fasilitas KUR Mikro yang salah satunya oleh PT Bank Negara Indonesia/BNI.
BNI mencatat, saat ini telah terdapat lebih 1.500 Nasabah Mekaar yang memenuhi kriteria naik kelas dan eligible untuk mendapatkan KUR Mikro BNI dengan rata-rata maksimum sampai Rp10 juta yang tersebar di Jakarta, Garut dan Tasikmalaya
‘Saya terus mendorong dan memastikan PNM untuk melakukan pembinaan nasabah sehingga usaha mereka bisa naik kelas. PNM juga bisa bersinergi dengan BUMN-BUMN dalam menyalurkan pendanaan usaha dan di saat yang sama nasabah juga dibina untuk terus meningkatkan usahanya, ‘ ungkap Rini.
Keberhasilan dan kesuksesan usaha nasabah Mkaar juga tidak terlepas dari kerja keras para pendamping usaha (Account Officer/AO). Dalam kesempatan yang sama, Presiden dan Menteri Rini juga menyemangati para AO Mekaar untyk terus memberikan pelayanan terbaik dalam bertugas.
PT PNM mencatat jumlah nasabah Mekaar di Jakarta Pusat hingga saat ini tercatat 6.109 nasabah. Sementara jumlah pendamping (Account Officer) tercatat sebanyak 27 orang.
Secara nasional, jumlah penerima nasabah hingga saat ini tercatat sebanyak 4,14 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pendamping tercatat sebanyak 23.203 orang.
Sumber KementerianBUMN , edit koranbumn