Tanggal 28 September 2018 , adalah tepat 12 tahun Railink berdiri. Meskipun KA Bandara Soetta baru beroperasi pada 2 Januari 2018 dan KA Bandara Medan-Kualanamu pada pada 25 Juli 2013, konsep KA Bandara sendiri sudah diinisiasi sejak 2006.
Dalam syukuran HUT Railink kali ini dibarengi dengan peluncuran buku “Railink On Moving Forward” ditulis Yayasan Kereta Anak Bangsa (KAB) & merangkum 12 tahun perjalanan mewujudkan KA Bandara di Indonesia.
Hadir di acara ini para penggagas pertama KA Bandara di Indonesia, yaitu Edie Haryoto (Dirut AP2 dan KAI pada saat itu), Salahudin Rafi (Komisaris utama PT Railink), Dwi SR, Joko Setiowarno (MTI) yang berbagi cerita perjalanan panjang menginisiasi KA Bandara Soetta, dari awal menentukan letak, rute, dan kendala yang dihadapi sehingga KA Bandara Kualanamubyang akhirnya lebih dahulu beroperasi.
Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto kemudian menyampaikan inovasi-inovasi yang telah dilakukan Railink sampai saat ini, diantaranya menjadi layanan kereta di Indonesia yang pertama kali menerapkan tiket eletronik secara penuh dengan sistem yang dibangun secara mandiri (ARTS-Cashless, Manless, Paperless). Apresiasi atas kehadiran Railink juga disampaikan oleh Ibu Mela (perwakilan pnp) yang puas terhadap pelayanan dan petugas yg proaktif. Perjalanan (BPR – BNC) setiap hari ke kantor menjadi lebih mudah dan nyaman. Harapannya agar ada penambahan rute di malam hari.
Sumber In Railink -KABAndara
Editor : koranbumn