Holding BUMN Danareksa, PT Danareksa (Persero) resmi diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Di tahap pertama holding bakal berisi 10 BUMN yang dilanjutkan ke tahap kedua dengan penambahan 6 BUMN pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Danareksa Arisudono Soerono menjelaskan saat peluncuran ini holding terdiri atas 10 BUMN yang sudah rampung diinbrengkan ke dalam Danareksa.
BUMN tersebut yakni Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Makassar, Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Kliring Berjangka Indonesia, Balai Pustaka, dan Nindya Karya.
Selanjutnya, pada tahap 2, BUMN yang masuk akan berjumlah 6 BUMN, di antaranya Virama Karya, Yodya Karya, Indra Karya, Bina Karya, Perum Jasa Tirta I dan Perum Jasa Tirta 2.
“Timeline akhir tahun dapat masuk, kaitan dengan Kementerian dan Lembaga akhir tahun. Kami usahakan lebih cepat, target hingga Desember ada anggota holding baru masuk,” jelasnya dalam peluncuran Holding BUMN Danareksa, Rabu (20/7/2022).
Anggota holding BUMN Danareksa lanjutnya merupakan BUMN dengan skala kecil dan menengah dengan aset rata-rata sebesar Rp3,5 triliun. Kalau ditotal, total asetnya dari 10 BUMN mencapai Rp49,1 triliun.
Dia juga menerangkan laba bersih setelah inbreng juga meningkat tajam dari Rp419 miliar pada 2020 menjadi Rp796 miliar pada 2021.
Lebih lanjut, Ari menerangkan setelah tahap dua rampung, total aset Danareksa dapat mencapai Rp70 triliun dengan target laba bersih pada akhir tahun di atas Rp900 miliar.
Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan pembentukan holding danareksa guna membantu Kementerian BUMN mempercepat transformasi BUMN. Dia juga menegaskan agar BUMN-BUMN lintas sektor di dalam holding ini tidak merasa menjadi anak tiri dengan dibentuknya Holding Danareksa.
“Awal dibentuk Holding Danareksa membantu kami di kementerian, supaya ada percepatan lagi, turunkan dari 108 BUMN ke 41 BUMN, dari 27 klaster ke 12 klaster. Merasa perlu kekuatan baru, holding Danareksa membantu mengawal BUMN yang tidak masuk klaster,” paparnya.
Holding Danareksa lanjutnya cukup unik karena berisi BUMN lintas sektor tidak seperti BUMN lain yang cenderung menjadi bagian dari konsolidasi bisnis.
“Kami Kementerian BUMN mendukung penuh Danareksa menjadi holding transformasi terbaik di Indonesia dan dunia, cikal bakal sudah ada. Terima kasih Direksi BUMN lain juga sudah legowo, bersinergi menjadi kekuatan, tak berdiri sendiri,” tambahnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn