Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 23 BUMN yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan turut mendorong kinerja pasar modal Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Hoesen mendorong BUMN menjadi contoh teladan penerapan tata kelola dan kepatuhan di pasar modal.
“Saat ini BUMN terdapat 23 perusahaan di pasar modal, 3 BUMN melakukan penawaran umum, 9 BUMN terbitkan utang dan sukuk, serta 11 BUMN yang catatkan saham dan efek, utang dan sukuk,” urainya, Selasa (22/3/2022).
Dia mengharapkan keberadaan BUMN di pasar modal juga dapat memperkuat finansial perusahaan dan tingkatkan daya saing BUMN.
Secara agregat, lanjutnya, perusahaan BUMN dapat memperkuat stabilitas ekonomi nasional mengingat fungsinya sebagai penyangga ekonomi.
Berdasarkan data OJK, BUMN dan anak usahanya itu hanya setara 4,2 persen dari total perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, kontribusi kapitalisasi pasar yang mencapai Rp8.700 triliun, BUMN dan anak usahanya menyumbang mencapai Rp2.000 triliun atau 24 persen dari total kapitalisasi pasar. Adapun, dalam Indeks LQ45, kapitalisasi BUMN mencapai 45,5 persen.
Pada obligasi dan sukuk, outstanding Rp440 triliun, BUMN dan anak usahanya berkontribusi Rp229 triliun atau mencapai 52,1 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn