Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (01/10). Bendungan ini digarap Indra Karya sejak tahun 2017 dengan memiliki luas area genangan mencapai 297 hektare dan daya tampung 45 juta meter kubik yang dirancang untuk mereduksi banjir hingga 15% di Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.
Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora pada seremonial peresmian Bendungan Temef menjelaskan bahwa Bendungan Temef merupakan Bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) ke-4 garapan Indra Karya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, setelah Bendungan Napun Gete, Bendungan Raknamo, dan Bendungan Rotiklot, yang telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Bendungan Temef menjadi bendungan keempat yang telah ‘resmi’ diresmikan, dan dapat beroperasi. Saya mewakili manajemen dan seluruh karyawan Indra Karya berharap bendungan-bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat menjadi penyedia ataupun pengelola sumber daya air bagi wilayah di sekitarnya. Sekarang sudah terdapat empat bendungan yang kita garap dan telah diresmikan, Raknamo di 2018, Rotiklot di 2019, Napun Gete di 2021, dan Temef di 2024 yang baru saja terlaksana.” Ujar Gok Ari pasca peresmian Bendungan Temef Kecamatan Oenino dan Polen.
Pada sambutannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan pentingnya peran air sebagai kunci kemakmuran di NTT, yang mencakup manfaat menanam padi, jagung, dan singkong bagi para petani.
“Oleh sebab itu, pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun bendungan di NTT ada 4, satu Rotiklot, dua Raknamo, tiga Napun Gete, dan yang sekarang Bendungan Temef,” ungkap Jokowi.
Kehadiran Temef yang terletak di desa Oenino dan Desa Kobaki berada di daerah aliran sungai (DAS) Noel Benanain yang memiliki panjang 45,48 kilometer dan luas mencapai 550,98 kilometer persegi. Peran Temef menjadi kunci kesejahteraan di NTT dengan mendukung ketahanan pangan melalui manfaat irigasi pada lahan seluas 4.500 hektare.
PT Indra Karya (Persero) turut berkontribusi sebagai BUMN penyedia jasa konsultan supervisi Bendungan Temef yang akan menyediakan kebutuhan air baku untuk 28 ribu keluarga di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka, serta memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1,0 MW.
Turut hadir Manajemen PT Indra Karya (Persero) VP Corporate Secretary Okky Suryono, VP Operation and Business Development Gagah Guntur Aribowo, GM Engineering Division I Yuli Astuti, Manager Operasi Amin Mardiyantono Hadi, dan tim Indra Karya Proyek Supervisi Bendungan Temef.
Sebagai informasi, Indra Karya saat ini menjadi Perusahaan yang dititip kelola kepada Holding BUMN Danareksa melalui Surat Kuasa Khusus Pemegang Saham Kementerian BUMN Nomor SKK-117/MBU/12/2021 yang di terbitkan pada tahun 2021 lalu sehingga hampir keseluruhan model bisnis dan pengembangannya telah dikordinasikan melalui Holding BUMN Danareksa.