5 BUMN yakni PT INKA (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT LEN (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero) beserta investor TSG Group yang berpusat di Amerika Serikat menindaklanjuti kesepakatan bersama berupa Master Framework Join Development Agreement (MFJDA) dengan Democratic Republic of the Congo (DRC) beberapa waktu lalu.
.
Hasil tindak lanjut kesepakatan pertama itu diwujudkan dalam 2 kesepakatan antara TSG Group dengan 5 BUMN tersebut berupa Master Implementation Join Development Agreement (MIJDA) dan antara TSG Group dengan pemerintah DRC Build Own Operate Transfer (BOOT) pada hari ini (14/10).
.
Turut hadir CEO TSG Global Holdings Dr. Rubar Sandi, Duta Besar DRC untuk USA Francois Nikuna Balumuene, dan Penasihat Khusus Presiden DRC bidang Infrastruktur Mr. Alexy Kayembe De Bampende dan CEO PT TSG Utama Indonesia Syaiful Idham.
.
Direktur PT INKA (Persero), Budi Noviantoro menjelaskan bahwa PT INKA (Persero) akan memproduksi kebutuhan transportasi di DRC. Berbagai jenis kereta nantinya akan diproduksi termasuk dalam hal infrastruktur perkeretaapiannya yang akan dikerjakan BUMN lain di Indonesia.
.
Selain proyek perkeretaapian PT INKA (Persero) turut serta juga dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, DRC, Afrika. PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT INKA (Persero) merupakan konsorsium yang akan mengerjakan proyek tersebut. Acara groundbreaking proyek PLTS tersebut dilangsungkan pada tanggal 19 Agustus 2020 bertempat di daerah Kinshasa, pada kesempatan tersebut hadir presiden DRC, Mr. Felix Tshisekedi, CEO TSG Global Hodings Dr. Rubar Sandi, dan disaksikan pula oleh pejabat dari instansi tekait.