Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan proyek pembangunan LRT Jabodebek akan rampung pada bulan Juni 2022. Nantinya, LRT Jabodebek bakal mengangkut 500.000 penumpang per hari ketika beroperasi nanti.
“Oleh karena itu di tengah pandemi Pak Presiden berpesan kepada kami, pembantunya, kita harus lakukan pembangunan, kalau rencananya 2022 bulan Juni selesai, maka harus selesai tapi kita laksanakan protokol kesehatan,” kata Budi di Stasiun LRT TMII, Jakarta, Minggu (15/11).
“Satu hari LRT Jabodebek akan angkut 500 orang (penumpang). Kalau KRL, kan, 1,1 juta per hari, ini 500 ribu, hanya dari 2 tempat yaitu dari arah Bogor dan Bekasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, LRT ini akan memiliki 31 train set dengan 6 gerbong tiap train setnya, sehingga bisa mengangkut banyak penumpang karena headwaynya yang hanya 3 menit. “Mengapa begitu tinggi, karena headwaynya sudah 3 menit. Secara teknis bisa 2 menit, tapi kita 3 menit, memang ini sebuah kemajuan atau lompatan,” kata Budi.
Dirinya mengaku sudah meminta kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek bersama para pimpinan BUMN yang terlibat proyek LRT (PT Adhi Karya, PT INKA, PT LEN dan PT KAI) untuk berdiskusi mengenai teknis operasional LRT nanti di lapangan agar berjalan dengan baik.
Sebelumnya, PT Adhi Karya telah merampungkan pembangunan trase LRT tahap pertama. Hal ini ditandai dengan pengecoran atau penyambungan bentang panjang terakhir yang terletak di Stasiun Dukuh Atas, Kuningan, Rabu (11/11) lalu.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi menyebutkan, bentang ini memiliki panjang 218 meter dan dibangun di atas parkiran bawah tanah (basement). Adapun, pembangunan LRT tahap pertama ini terdiri dari 3 trase. Pertama, lintasan Cawang-Cibubur. Kedua, lintasan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan ketiga, lintasan Cawang-Bekasi Timur. Seluruh trase ini memiliki panjang 43,057 km.
Sumber Merdeka Liputan6 edit koranbumn
















