PT PP Tbk (PTPP) optimistis tekanan pada kinerja keuangannya bakal mereda pada kuartal keempat tahun ini. Hal ini menyusul rampungnya divestasi dua aset perusahaan yang diperkirakan berlangsung jelang tahun ini.
Dua divestasi tersebut adalah 25% saham di Prima Multi Terminal (PMT) senilai Rp 371 miliar. PTPP juga bakal mengantongi pemasukan dari divestasi 14% kepemilikan atas konsesi tol Citra Karya Jabar. “Pada Desember sudah bisa diakui dalam pembukuan,” ujar Agus Purbianto, Direktur Keuangan PTPP
Dia menambahkan, pembayaran atas divestasi saham sejatinya baru dimulai awal tahun depan. Namun, peraturan pencatatan akuntansi memperbolehkan hal tersebut diakui di depan. “Sehingga, nanti pengaruhnya ke neraca laba rugi,” terang Agus.
PT Brantas Abipraya bertindak sebagai pembeli 14% saham tersebut. Sedangkan Pelindo menjadi pembeli dari saham PTPP di PMT.
PT PP menargetkan laba bersih Rp 122 miliar hingga akhir tahun ini. Sebelumnya, emiten pelat merah tersebut menargetkan laba bersih Rp 1,4 triliun yang pada akhirnya terpaksa direvisi akibat pandemi.
Adapun realisasi laba bersih pada kuartal III lalu mencapai Rp 10 miliar. Nilai ini melesat 297,1% secara kuartalan meski masih turun 94,2% secara tahunan.
Meski ada sedikit sentimen positif, Agus memperkirakan kas operasional perusahaan masih akan dalam kondisi negatif hingga akhir tahun. Kas operasional PTPP hingga kuartal ketiga kemarin defisit Rp 4,11 triliun, membengkak 4,79% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,92 triliun.
Pembayaran proyek sejatinya mulai ramai jelang akhir tahun. “Tapi sekarang beda dengan kondisi normal, owner juga berat,” tandas Agus.
Sumber Kontan, edit koranbumn