Mandiri Syariah mencatat pertumbuhan signifikan investor saham melalui Rekening Dana Nasabah (RDN) sejak tahun 2017. Funding, Hajj & Umra Group Head Mandiri Syariah, Vita Andrianty mengatakan sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2013, RDN tumbuh konsisten.
“Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada tahun 2017,” katanya
Mandiri Syariah adalah Bank Administrator RDN pertama di Indonesia. Pada 2017, pertumbuhan secara tahunan (yoy) produk yang lebih dikenal dengan nama Tabungan Saham Syariah itu mencapai 225 persen secara outstanding.
Dari sisi jumlah nasabah tumbuh sebesar 112 persen dari jumlah nasabah periode tahun sebelumnya (yoy). Pada dua tahun berikutnya, angka peminat RDN masih terus naik yang pada tahun 2018 naik 36 persen dan 64 persen pada tahun 2019.
“Alhamdulillah tahun ini pertumbuhan RDN cenderung tidak terdampak Covid-19,” katanya.
Pertumbuhan secara yoy per Oktober 2019-2020 masih menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia untuk mempercayakan investasinya pada instrumen syariah. Kenaikannya mencapai sebesar 24 persen.
Mandiri Syariah memiliki strategi untuk meningkatkan jumlah RDN dengan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para investor untuk mengakses RDN Bank Syariah Mandiri. Kemudahan akses terus ditingkatkan dan saat ini dalam tahap pengembangan untuk layanan-layanan melalui channel digital.
Dengan pengembangan digital ini, diharap memberi kemudahan bagi investor yang ingin langsung membuka RDN syariah. Saat ini Bank Syariah Mandiri sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan efek seperti PT Mandiri Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, PT FAC Sekuritas.
Sumber Republika, edit koranbumn