PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholdinggas PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar 2,151 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31,51 triliun pada kuartal III 2020. Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas, sehingga PGNkonsolidasi mencatat laba operasi sebesar 315,49 juta dolar AS dan EBITDA sebesar 601,91 juta dolar AS.
Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban mengungkapkan pencapaian kinerja keuangan kuartal III 2020 itu sangat dipengaruhi kondisi perekonomian saat ini yang masih belum pulih. Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut belum dapat meningkatkan demand gas bumi. Selain itu, harga migas dunia masih belum naik signifikan, dan nilai kurs rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif.
“Triple shock tersebut berpengaruh kepada bisnis PGN yaitu demand terhadap gas bumi, sektor hulu yang tergantung pada market terutama harga minyak dan gas serta harga LNG,” ungkap Arie, Jumat (27/11).
Di tengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi eksternal, PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional. Selama periode Januari-September 2020, PGN menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBTUD, volume transmisi sebesar 1.276 MMSCFD, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 MBOE, transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan elpiji sebesar 34.206 ton, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.
Adapun bisnis distribusi PGN, walaupun terdapat pengaruh kondisi perekonomian saat ini, namun penurunan pendapatan dapat diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatannya.
Di samping itu, sepanjang sembilan bulan 2020 ini, perseroan telah melakukan efisiensi sehingga beban usaha perseroan dapat menurun sebesar 107,5 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis inti PGN dalam bisnis gas bumi dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini. Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada kuartal III 2020 menjadi sebesar 53,3 juta dolar AS.
Untuk saat ini sampai dengan akhir tahun, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya. Sehingga pada akhir tahun diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik.