Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di Desa Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami keterlambatan. Hingga pekan ke 74 proses pembangunan, target pembangunan yang terealisasi baru mencapai 75,0315 persen dari rencana kondisi penyelesaian 90,8908 persen.
”Kondisi pandemi Covid-19 yang harus menghindari kerumunan, sedikit banyak mempengaruhi target penyelesaian,” kata Project Manager PT Angkasa Pura II, Catur, saat pemaparan di hadapan Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana dan Forkopimda Purbalingga di Markas Lanud JB Soedirman, Selasa (1/11).
Deviasi progres fisik terhadap rencana induk jadwal pembangunan mencapai minus 15,8593 persen. Dari proses penyelesaian proyek sebanyak 75,0315 persen tersebut, proyek di bagian-bagian tertentu telah selesai seluruhnya.
Antara lain, pembangunan apron telah mencapai 100 persen dan landasan pacu yang sudah mencapai 99,74 persen. Namun, jalan akses menuju bandara, progresnya baru mencapai 41,64 persen.
Catur melanjutkan, sesuai pentahapan pembangunan tahap I-A meliputi pengerjaan sisi udara terdiri dari pembangunan landasan pacu, taxyway, apron, dan prasarana parkir. Sedangkan untuk pembangunan terminal belum ada informasi pembangunan tahap I-B.
Sejumlah kendala masih ditemui. Seperti adanya saluran air yang sudah ada sebelumnya dan berpotensi meluap, monumen pesawat yang belum dipindah, dan masih adanya lima halangan berupa tiang listrik di ujung landasan pacu.
Khusus tiang listrik, AP II sudah berkoordinasi dengan PLN untuk proses pemindahan. ”Kami mohon bantuan pemkab atau pemprov untuk percepatan pemindahanya. Setidaknya sebelum uji kalibrasi landasan pacu pada Januari 2021 mendatang, tiang listrik tersebut sudah dapat dipindah,” kata Catur.
Sumber Republika, edit koranbumn