PT PP Presisi Tbk membukukan kontrak baru senilai Rp2,3 triliun per November 2020, melampaui target sepanjang 2020 yang dipatok Rp2,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adelia Auliyanti mengatakan tambahan kontrak baru berasal dari proyek Bendungan Tamblang di Buleleng, Bali; Pabrik Semen Kobexindo di Sangata, Kalimantan Timur; Jalan Akses Kertajati di Jawa Barat; serta Kawasan Industri Batang di Jawa Tengah.
“Kontrak-kontrak baru tersebut melengkapi kontrak-kontrak baru yang telah kami peroleh sebelumnya, yang sebagian besar merupakan proyek-proyek strategis nasional,” kata Adelia dalam keterangan resmi, Rabu (2/12/2020).
Emiten dengan kode saham PPRE ini tengah ikut dalam proyek pembangunan Bendungan Way Apu di Maluku, jalan Trans Selatan Jawa Lot 6 & 7 di Jawa Timur, dan jalan Tol Semarang-Demak.
PPRE juga menggarap kontrak dari proyek jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat, PLTU Timor di Nusa Tenggara Timur, serta jalan Tol Probowangi di Jawa Timur.
Adelia melanjutkan bahwa perolehan kontrak baru pada masa pandemi ini seiring dengan strategi perseroan lewat program quick win.
Untuk menangkap tender proyek, perseroan melakukan perluasan ke pasar eksternal baik swasta maupun pemerintah di luar Grup PT PP.
Selain itu, bersama dengan PT PP (Perero) Tbk. juga dilakukan peningkatan sinergi dan kolaborasi.
Dari sisi pengembangan bisnis, PPRE juga tengah melakukan feasibility study pada beberapa prospek jasa tambang mineral di Sulawesi dan Kalimantan.
“PP Presisi juga mulai memperluas pengembangan di bidang jasa pertambangan dengan dimulainya pekerjaan tambang batubara di Kalimantan Timur yang dilakukan oleh entitas anak (LMA),” kata Adelia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn