Keindahan kain Bali memang sudah diakui banyak orang. Tapi di tangan Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery, kain tenun Endek Bali bahkan mendapat kepercayaan dari produsen barang mewah dan rumah mode ternama asal Perancis, Christian Dior.
Achmad adalah salah satu UMKM mitra binaan Pertamina yang bergerak di bidang tekstil. Meski terbilang muda dalam bisnisnya, namun karya dan prestasinya tidak dapat dipandang sebelah mata. Sejumlah pengakuan internasional pun sudah ia dapatkan atas produk yang dibuatnya. Dalam salah satu ajang di Jepang, dari 17 usaha yang diikutkan pemerintah Indonesia, hanya 6 yang lolos untuk dikirim ke Jepang. Satu peserta hanya dapat maksimal mengirim 5 produk untuk 5 kategori. “Dan dari 6 peserta ini, Alhamdulillah hanya Kekean yang berhasil menyapu bersih 5 penghargaan dalam masing-masing kategori,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Aam ini menambahkan, salah satu rahasia dibalik kesuksesan produksinya adalah dari segi pewarnaan. Dia harus menggunakan pewarna yang ramah lingkungan agar produknya dapat diterima hingga mancanegara. “Jepang itu kalo masalah kualitas bahan pewarnaan nomor satu, kemudian diikuti negara-negara Eropa. Terpenting, limbah pewarna tidak boleh mencemari air sekitar tempat produksi,” tuturnya.
Aam pun mencari cara untuk dapat menyiasatinya. Ia mengakui memang tetap menggunakan bahan kimia sebagai pewarna kain. Namun, jenisnya dipilih yang ramah lingkungan dan kuantitasnya pun ditekan sedikit mungkin. Mayoritas tetap digunakan pewarna alam. “Saya pilih tanaman yang dapat dibudidayakan, seperti Indigofera, Jolawe, Mahoni, Soga Jambal, Gambir dan lainnya,” ujar pria 37 tahun ini.
Kerja kerasnya menjaga kualitas produknya pun berbuah manis. Hingga puncaknya yakni saat Aam dihubungi oleh atase perdagangan Indonesia di Paris. Ia diminta untuk mengirimkan sampel produknya ke perancang busana terkenal, Christian Dior. “Setelah kirim produk ini, kami dapat balasan diberi sampel kain, kebetulan adalah Kain Endek Bali, diminta untuk buat persis dengan kualitas yang sama juga,” terangnya. Alhasil, Aam pun menyanggupi dan mengirim kain sepanjang 600 meter pesanan Dior. Merasa puas dengan produk Aam, pihak Dior pun kembali memesan sepanjang 900 m, 1380 m, 1500 m, dan terakhir sepanjang 1700-an meter.
Tidak hanya sekadar memesan kain, Christian Dior juga diketahui menjadikan kain Endek Bali produksi Kekean sebagai bagian dari koleksi musim semi dan musim panas 2021. Hal ini terungkap dari peragaan busana “Paris Fashion Week” pada 29 September 2020 lalu di Jardin de Tuileries, Paris.
Untuk memenuhi permintaan yang semakin melonjak, Aam turut memberdayakan banyak warga lokal di Bali, tempat pusat produksinya. Terhitung, kurang lebih 100 orang yang ia minta untuk dapat membantu usahanya. Di mana, hampir 99% merupakan para wanita yang merupakan ibu rumah tangga. “Kami banyak berdayakan ibu rumah tangga agar mereka dapat membantu pemasukan keluarga,” imbuhnya.
Dengan menjadi mitra binaan Pertamina, Aam berencana akan mengembangkan usahanya melalui peningkatan produksi dan ekspansi wilayah tempat produksi. Selain di Bali, dirinya berencana akan membuat rumah produksi Kekean di Kota kelahirannya Nganjuk, Jawa Timur. Sehingga makin banyak peluang lapangan kerja yang turut terbuka.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina melalui Program Kemitraan akan mendukung penuh bisnis yang dijalani oleh Aam. Hal itu selaras dengan upaya Pertamina dalam implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif. “Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya