Badan usaha milik negara (BUMN) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana melepas saham ke publik lewat mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2022 mendatang.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan perseroan telah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham untuk mencari pendanaan melalui pasar modal,termasuk opsi untuk IPO.
“Insya Allah awal 2022, awalnya memang dari rencana akhir 2021 atau awal 2022,” kata Ira
Dia menyebut ada beberapa pertimbangan utama yang mendasari keputusan perseroan untuk melantai di bursa, salah satunya tekad ASDP untuk mengejar target pendapatan lebih dari Rp6 triliun pada 2024 mendatang.
Menurutnya, perseroan ingin tumbuh sangat baik sehingga perlu investasi besar. Untuk itu, ASDP perlu mencari pendanaan yang efisien, salah satunya melalui pasar modal.
Ira mengatakan setidaknya terdapat dua proyek strategis yang akan jadi prioritas perseroan pasca-IPO nanti yakni proyek pengembangan Bakauheni sebagai destinasi wisata baru serta rencana akuisisi salah satu perusahaan feri.
“Kami juga ingin me-leverage kinerja keuangan ASDP yang baik untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ASDP dapat rating Pefindo AA dua tahun berturut-turut,” ungkap Ira.
Tercatat, pada tahun lalu, ASDP berhasil mencatatkan pendapatan Rp3,2 triliun dengan laba bersih Rp315 miliar. Hasil itu tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,79 triliun dan laba bersih Rp253 miliar.
Rencana ASDP untuk IPO menambah panjang daftar perusahaan pelat merah yang membidik pendanaan melalui pasar modal. Paling baru, anak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yakni PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel berencana masuk pasar modal pada 2021 mendatang.
Selain itu, beberapa anak BUMN karya juga dikabarkan akan segera IPO, seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang berencana memboyong anak usahanya yaitu PT Adhi Commuter Properti (ACP) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada medio 2021.
Begitu pula dengan PT Wijaya Karya Tbk. yang tengah mengevaluasi rencana penawaran umum saham perdana dua entitas anaknya yakni PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) dan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn