Pemerintah telah mengumumkan mengurangi cuti bersama untuk akhir tahun 2020. Menanggapi hal ini, manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memperkirakan dampaknya tidak akan signifikan ke perusahaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, penerbangan untuk destinasi tertentu sudah penuh dipesan pada Libur Natal dan Tahun Baru. Termasuk, destinasi-destinasi liburan favorit.
“Kami sedang mempersiapkan tambahan-tambahan penerbangan ke destinasi-destinasi tertentu untuk mengantisipasi kebutuhan,” jelas Irfan dalam acara InvesTalk Series yang digelar secara virtual, Kamis (10/12).
Lebih lanjut ia menjelaskan, walau cuti bersama akhir tahun dipangkas, masyarakat masih bisa mengajukan cuti pribadi dan melakukan perjalanan. Hal inilah yang menurut Irfan mampu menopang permintaan penerbangan GIAA.
Di samping itu, adanya kampanye pemerintah untuk berwisata di dalam negeri dianggap dapat menggaet pelanggan yang biasa berwisata ke luar negeri di akhir tahun. Apalagi, saat ini ada pembatasan penerbangan luar negeri untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Di tengah pelayanan penerbangan selama libur akhir tahun nanti, Irfan menegaskan manajemen GIAA menjamin akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Bahkan, akan lebih ketat dibanding biasanya,” tutup Irfan.
Sekadar informasi, pemerintah memutuskan memangkas cuti bersama untuk akhir tahun 2020 sebanyak tiga hari yaitu tanggal 28 hingga 30 Desember 2020. Dengan demikian, libur akhir tahun akan dimulai pada 24 hingga 27 Desember 2020, lalu dilanjutkan pada 31 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021.
Sumber Kontan, edit koranbumn