PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih mencatatkan pertumbuhan tinggi Dana Pihak Ketiga (DPK) valuta asing atau valas hingga Oktober 2020. Namun, pertumbuhannya sudah melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang menandakan aktivitas bisnis ekspor impor sudah makin meningkat.
Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan, DPK perseroan (bank only) tercatat mencapai Rp 860,5 triliun per Oktober 2020 atau tumbuh 10,0% secara year on year (YoY).
Pertumbuhan tersebut memang tidak sebesar pertumbuhan September yang mencapai Rp 894,2 triliun atau sebesar 14,1% yoy. “Pertumbuhan DPK valas pada periode yang sama mencapai Rp148,3 triliun atau tumbuh 10,8% yoy,” kata Rudi
Pertumbuhan DPK valas Bank Mandiri tersebut didorong oleh Giro valas yang tumbuh 20,1% yoy menjadi Rp 266,0 triliun. Sedangkan tabungan valas mencapai Rp318,0 Triliun atau tumbuh 4,8%yoy.
Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan DPK Valas ini akan semakin melandai pada akhir tahun 2020 karena meningkatkan kebutuhan valas.
Berdasarkan data analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), DPK valas perbankan per Oktober tercatat tumbuh 10,4% ke Rp 884,7 triliun. Namun, pertumbuhan tersebut sudah melandai dari bulan sebelumnya yang tercatat meningkat 11,8%.
Giro valas tumbuh 18% yoy menjadi Rp 384,7 triliun, melambat dari bulan September yang tumbuh sebesar 22,7%. Namun, pertumbuhan tabungan valas meningkat menjadi 17,9% yoy ke Rp 150 triliun dari hanya tumbuh 14,2% pada bulan September. Simpanan berjangka valas naik tipis 0,6% menjadi Rp 349,9 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn