PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk membidik raihan laba pada kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun pada 2021.
Pada akhir tahun ini, BTN optimistis perolehan laba akhir tahun akan Rp1,5 triliun. Hingga Oktober 2020, laba Bank BTN sudah menembus angka Rp1,29 triliun atau sudah di atas target yang ditetapkan.
Untuk kredit, bank yang baru-baru ini merayakan HUT ke-44 KPR itu mematok pertumbuhan kredit antara 7 hingga 9 persen dengan DPK yang tumbuh pada kisaran yang sama.
Direktur Finance, Strategy and Treasury BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan untuk mencapai target tersebut, perseroan akan terus melakukan apa yang telah dimulai pada tahun ini.
Strategi tersebut antara lain perbaikan business process kredit untuk semua segmen, dan mengembangkan sejumlah strategi diantaranya melakukan transformasi operasional cabang, mengembangkan KPR non subsidi, mengembangkan value chain di antaranya dengan mengembangkan kemitraan dengan para developer maupun mitra lainnya dalam lingkup ekosistem perumahan.
“Kami juga mengembangkan partnership, misalnya membentuk perusahaan modal ventura, membentuk anak usaha baru untuk menangkap peluang yang ada meraih fee based income, serta percepatan penyelesaian kredit macet,” kata Nixon dalam keterangan resmi, Selasa (15/12/2020).
Sebagai informasi, pada kuartal III/2020, bank yang sebelumnya bernama Postpaarbank ini membukukan laba bersih yang melesat di level 39,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba bersih perseroan ditopang oleh penurunan beban bunga dan efisiensi.
Beban bunga BTN tercatat turun 3,49 persen yoy menjadi Rp11,95 triliun per kuartal III/2020. Prestasi lain adalah, peroleh DPK yang naik naik 18,66 persen yoy dari Rp230,35 triliun per kuartal III/2019 menjadi Rp273,33 di periode yang sama tahun ini.
Sumber Bisnis, edit koranbumn