Digitalisasi di segala lini kehidupan tidak bisa dihindari lagi. Telkom memiliki beragam solusi IoT untuk berbagai pemanfaatan yang berbeda.
Mulai dari digitalisasi gedung, industri, kawasan, ekosistem sampai dengan kota pun tidak luput dari misi digitalisasi Telkom.
Dalam kegiatan Webinar Smart Utility yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia pada hari Kamis tanggal 17 Desember 2020 yang lalu yang bertemakan “Percepatan Digitalisasi Indonesia dengan Smart Utility Berbasis Konektivitas yang Murah dan Handal”, Direktur Enterprise & Business Services PT Telkom Indonesia, Tbk (Telkom) Edi Witjara menyampaikan beberapa contoh penerapan digitalisasi yang telah dilakukan oleh Telkom untuk mendukung digitalisasi Indonesia, dimana salah satu fokusnya adalah penggunaan IoT.
“Potensi penerapan digitalisasi melalui IoT ini sangat banyak. Tak hanya mencakup operasional, tetapi juga efisiensi produktivitas, kualitas layanan yang lebih baik, juga aksesibilitas yang lebih mudah,” tambah Edi.
Potensi yang dimaksud, salah satunya adalah UMKM. Disebutkan, dari 63 juta UMKM yang ada di Indonesia, baru 50 persen yang mengadopsi teknologi digital.
Padahal UMKM sudah dipastikan dapat memberikan kontribusi sebesar 61 persen pada pendapatan per kapita negara.
Sedangkan untuk industri, semua lini industri sangat berpotensi. Misalnya industri pertanian, dimana IoT bisa menargetkan 40 juta petani membuka akses, tak hanya akses pasar tetapi juga peningkatan produksi dengan menggunakan IoT.
Untuk industri pertanian, Telkom memiliki Precision Farming System. Teknologi LoRa (Long Range) memungkinkan konektivitas, analitik real-time, pelaporan geolokasi dan lainnya, seperti data kondisi tanah, cuaca, tumbuhan, dan hewan. Semua data dikumpulkan dengan sensor yang dilengkapi teknologi LoRa. Dari sini, petani bisa memperoleh informasi mengenai tanah dan hasil tanam, termasuk peringatan dini, melalui perangkat seluler atau PC.
LoRa/LoRaWAN merupakan teknologi transmisi data jarak jauh untuk perangkat IoT yang di-deliver oleh Telkom yang hemat baterai dan berjalan di frekuensi 920-923 MHz. Teknologi ini sangat bisa diandalkan dengan hasil efisiensi yang tinggi yang digunakan untuk implementasi IoT.
Dengan layanan LoRa ini, sebanyak 158 juta perangkat telah terhubung ke jaringan di 92 negara dan jumlahnya terus berkembang karena digunakan untuk konektivitas smart home, smart farming sampai smart city.
LoRa sendiri memiliki jangkauan jarak 5 kilometer di daerah padat penduduk dan 15 kilometer di daerah pedesaan. Konsumsi daya-nya pun rendah sehingga memungkinkan peralatan IoT berbasis baterai bisa bertahan sampai 10 tahun lebih.
Selain Precision Farming, beberapa solusi IoT Telkom lainnya yang menggunakan LoRa adalah pemantauan level kedalaman air, misalnya, dalam sebuah tangki. Sensor akan memonitor level air secara periodik untuk kemudian dilakukan analisa. Jika ada tangki yang kekurangan air, pengisian akan cepat dilakukan melalui informasi yang dikirim via ponsel atau PC.
Pada kesempatan yang sama dalam kegiatan Webinar Smart Utility UI, Senior Executive Account Manager Telkom Meyer Silaban mengatakan bahwa Telkom memiliki banyak solusi IoT yang bisa digunakan oleh para penyedia layanan publik, seperti PLN, PGN dan PDAM untuk mempercepat proses digitalisasi.
“Kami memiliki konektivitas yang efisien dan handal. LoRa menjadi salah satu solusi yang paling efisien dan murah yang bisa digunakan. Untuk kisaran perhitungannya, per pelanggan bisa dikenakan hanya Rp2.000,- sampai Rp3.000,- per bulan. Tentu saja, ini dapat me-reduce biaya-biaya yang dikeluarkan untuk implementasi perangkat smart home ke pelanggan PLN, PGN maupun PDAM,” ujar Meyer.
Baru-baru ini, Telkom juga telah bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Bandung untuk mendigitalisasikan pusat pengolahan air minum di sana melalui uji coba Smart Metering. Solusi yang digunakan adalah Smart Metering menggunakan network LoRaWan dan platform Antares, untuk menjamin keandalan solusi tersebut. Solusi ini juga bisa digunakan untuk layanan utilitas lainnya, seperti listrik dan gas.
Teknologi IoT Telkom ini juga telah digunakan di beberapa wilayah di Indonesia dan beberapa perusahaan besar.
Smart Meter Listrik, misalnya, telah digunakan di Kabupaten Musi Banyuasin, dimana 48 ribu pelanggan dapat memantau penggunaan listrik melalui aplikasi Muba Listrik Pintar, serta mengisi token menggunakan aplikasi.
Tak kalah menarik, solusi ini juga digunakan untuk proses distribusi vaksin Covid-19. Telkom menyediakan teknologi Covid Vaccine Monitoring System, diantaranya meliputi sensor temperatur, GPS tracking, SOS dan lainnya yang berbasis IoT, untuk memastikan vaksin terdistribusi dengan baik dan sesuai prosedur.
Teknologi IoT Telkom juga mendukung solusi untuk layanan kesehatan berbasis aplikasi bernama My Cardio.
Layanan ini dapat melaporkan hasil pemeriksaan jantung ke dokter ahli dengan cara remote yang dilengkapi juga dengan auto-prediksi untuk memberikan rekomendasi kepada dokter dalam menentukan diagnosa penyakit yang diderita pasien. Dengan algoritma k-Nearest Neighbours (kNN), perangkat ini dapat membuat rekomendasi otomatis yang akurat dan cepat. Telkom sendiri juga telah melakukan uji coba di beberapa wilayah seperti Desa Banjasari (10 pasien), Cibubur (15 pasien), Cimanggis (37 pasien), dan Pancoran (23 pasien) dengan total 85 pasien.
Evaluasi kuantitatif menghasilkan rata-rata akurasi prediksi sistem rekomendasi otomatis sebesar 76,47%, waktu pengerjaan sistem rekomendasi otomatis 1 detik dan kinerja waktu pemindahan data dari lokasi inspeksi ke lokasi M2M server adalah 8,97 detik.
Sedangkan evaluasi kualitatif dilakukan melalui wawancara dengan ahli jantung, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan My Cardio sangat membantu terutama di daerah yang kurang ahli kardiologi, dan bermanfaat untuk kota besar dimana akses pasien ke ahli jantung juga terkendala oleh waktu praktek dokter, dan kemacetan di Jakarta.
Harapan kedepan, semoga dengan penerapan digitalisasi di semua sektor, bisa menjadi motor penggerak Indonesia memicu pergerakan perekonomian masyarakat sehingga mampu menghantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.
Sumber Bisnis, edit koranbumn