Indonesia Financial Group (IFG) masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pendirian PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) yang ditargetkan dapat beroperasi pada Januari 2021.
“Saat ini, manajemen IFG Life tengah menunggu keputusan dan izin usaha, izin produk, dan izin pengalihan portofolio dari OJK,” kata Direktur Bisnis IFG, Pantro Silitonga dalam keterangan tertulis, Rabu (23/12).
Rencananya, IFG Life akan menyediakan layanan, produk perlindungan jiwa dan kesehatan yang lengkap serta komprehensif berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik. Dibarengi manajemen risiko yang kuat serta mempertimbangkan kehati-hatian sesuai nilai AKHLAK BUMN.
“Fokus kami di IFG Life adalah untuk memberikan proteksi menyeluruh untuk kesehatan dan masa depan baik individu maupun kelompok. Lanskap portofolio asuransi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh asuransi berbasis investasi,” tambahnya.
IFG Life juga menyediakan produk asuransi dan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang dilengkapi dengan pelayanan prima sebagai salah satu faktor utama dalam operasional perusahaan.
Produk asuransi kesehatan yang dihadirkan bersifat reaktif dan preventif, bukan hanya bersifat penanggulangan penyakit tapi juga proteksi yang bersifat wellness sehingga layanan yang diberikan mendorong masyarakat lebih sehat.
Produk asuransi yang bersifat investasi juga dihadirkan IFG Life, namun fokusnya adalah untuk melindungi rencana masa depan. Perusahaan akan dikelola dan dijalankan oleh sumber daya manusia yang kredibel, punya kompetensi & integritas tinggi, yang memiliki jejak rekam yang baik.
Dalam rangka mewujudkan perusahaan asuransi yang kuat, profitable, bisa diandalkan dan berkelanjutan, diperlukan juga strategi pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, kompeten, dan bisa diandalkan.
“Dengan memastikan bahwa SDM kami berkualitas dan bisa dipercaya, kami optimis bahwa IFG Life akan memberikan tidak hanya produk yang sehat dan sesuai kebutuhan, namun memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para peserta asuransi,” lanjut Pantro.
IFG Life juga akan melanjutkan pengelolaan polis-polis Jiwasraya yang telah melalui tahapan restrukturisasi sebelumnya. Pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya rencananya mulai disosialisasikan pada Desember 2020 ini.
Manajemen IFG Life mengaku telah mempersiapkan perencanaan bisnis, pemasaran produk secara matang demi mendukung dan menjaga keberlanjutan perusahaan. Pendirian IFG Life sendiri menghabiskan dana sebesar Rp 26,7 triliun karena mengacu pada potensi pasar yang besar.
Dengan hadirnya IFG Life, itu artinya saat ini terdapat 10 perusahaan yang berada di dalam naungan IFG. Adapun perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota holding BUMN asuransi dan pembiayaan meliputi Askrindo, Jamkrindo, Jasa Raharja, Jasindo, Bahan Sekuritas, Bahana TCW Investment Management, Bahana Artha Ventura, Grahaniaga Tata Utama, serta Bahana Kapital Investa.
Sumber Kontan, edit koranbumn