PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan kinerja bulanan pada periode November 2020. Hasilnya, sejumlah lini bisnis naik secara bulanan atau month-on-month (mom).
Emiten pelat merah ini mencatatkan volume distribusi gas sebesar 899 billion british thermal unit per day (BBTUD) pada November 2020, naik 5,64% dari raihan distribusi pada periode Oktober 2020 yang tercatat sebesar 851 BBTUD.
Secara rinci, volume distribusi ini terdiri atas volume distribusi oleh PGN sendiri sebesar 793 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau naik 4,8% secara bulanan dari 756 MMSCFD per Oktober, PT Gagas Energi Indonesia sebesar 3 MMSCFD dari 5 MMSCFD per Oktober, dan Pertagas sebesar 103 MMSCFD dari 90 MMSCFD per Oktober 2020.
Sementara, untuk volume transmisi, PGAS mencatatkan volume sebesar 1,131 MMSCFD, turun 7,82% dari realisasi transmisi di Oktober 2020 yang mencapai 1,227. Secara rinci, PGN menyumbang 2 MMSCFD sementara Pertagas menyumbang 1.129 MMSFD pada Oktober 2020.
Untuk segmen upstream lifting, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan volume sebesar 22.746 barrels of oil equivalent per day (BOEPD), naik 29,19 % dari realisasi lifting pada Oktober 2020 yang hanya 17.038 BOEPD. Jika dirinci berdasarkan bloknya, volume upstream lifting Blok Pangkah sebesar 5.927 BOEPD, Fasken sebesar 3.557 BOEPD, Ketapang sebanyak 1.168 BOEPD, Bangkanai sebanyak 1.064 BOEPD serta Muara Bakau sebanyak 11.029 BOEPD pada November 2020.
Di sisi lain, emiten yang tersohor dengan nama PGN ini mencatatkan volume regasifikasi sebesar 96 BBTUD, turun 4,95% dari realisasi Oktober 2020 yang sebesar 101. “Volume regasifikasi yang lebih rendah secara bulanan terutama disebabkan oleh permintaan gas yang lebih rendah dari Perusahaan Listrik Negara (PLN),” tulis manajemen PGAS, Selasa (22/12).
Untuk segmen transportasi minyak, PGAS mencatatkan volume sebesar 9.544 BOPD, naik 0,30% secara bulanan. Pengiriman minyak yang lebih tinggi secara bulanan ini berasal dari lapangan Pertamina EP di Central Ramba, Sumatra Selatan, ke unit kilang Plaju di Sumatra Selatan.
PGAS juga mencatatkan kenaikan pada segmen proses liquefied petroleum gas (LPG), yakni 147 ton per day (TPD), naik 9,7% secara bulanan.
Sementara itu, dalam rangka menjalankan Peraturan Menteri ESDM Nomor 89 Tahun 2020 mengenai penyaluran gas dengan harga tertentu dan untuk industri tertentu, volume penjualan oleh PGAS sendiri mencapai 234 BBTUD di November, dengan rata-rata penyaluran mencapai 190 BBTUD sejak April 2020. Di November sendiri, penjualan gas didominasi oleh industri keramik (72 BBTUD), Petrochemical (62 BBTUD), dan sheet glass (31 BBTUD).
Sementara penjualan gas oleh Pertagas berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 89 Tahun 2020 mencapai 41 BBTUD per November 2020, dengan rata-rata penjualan mencapai 33 BBTUD sejak April 2020.
Sumber Kontan, edit koranbumn