PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang mendorong petani untuk tidak bergantung pada pupuk bersubsidi agar pemupukan lebih optimal.
Oleh karena itu, perusahaan pun berkomitmen untuk mendampingi petani dalam pemakaian pupuk, termasuk nonsubsidi, melalui program Agro Solution.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan pemupukan yang tepat menjadi faktor utama dalam optimalisasi produksi tanaman pangan.
“Masalahnya kalau subsidi itu kan anggarannya terbatas, sementara kebutuhan petani mungkin tidak sesuai [dengan kuota], kita upayakan untuk pakai pupuk nonsubsidi,” katanya, Minggu (27/12/2020).
Tri memaparkan tidak ada perbedaan kualitas antara pupuk subsisi dan nonsubsidi. Hanya saja, memang ada selisih harga. Namun demikian, ia memastikan harga pokok produksi (HPP) pupuk nonsubsidi akan turun seiring efisiensi yang dilakukan perusahaan.
“Selisih harga tidak terlalu besar, kalau bahan baku [pupuk] sudah efisien, produksi efisien dan tak ada masalah di logistik maka HPP akan turun,” katanya.
Dia menjelaskan Pusri juga berupaya mendukung peningkatan produksi petani padi di Sumsel sehingga dapat menyamai produktivitas padi di daerah Jawa.
“Gubernur Sumsel bilang saat ini produksi baru 5 ton – 6 ton per ha, sementara Jawa Tengah bisa sampai 10 ton per ha, tentu kami siap mengawal pola produksi petani di lapangan untuk tingkatkan produksi,” paparnya.
Dia menambahkan saat ini stok pupuk subsidi maupun nonsubsidi di seluruh lini masih mencukupi kebutuhan petani. Berdasarkan catatan perusahaan, total stok mencapai 294.937,75 ton untuk urea subsidi dan nonsubsidi, serta NPK subsidi dan nonsubsidi.
Adapun perinciannya, yakni stok di lini 1 mencapai 146.072,29 ton, lini 2 sebanyak 13.130,49 ton, dan lini 3 sebanyak 135.734,98 ton.
Sumber Bisnis, edit koranbumn