Bank Indonesia (BI) meraih sertifikat akreditasi A dalam mengelola dokumentasi atau kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan lembaga yang dipimpinnya ini memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian nasional, khususnya dalam menjaga stabilitas perekonomian, mencetak dan mengedarkan uang, hingga mendorong perekonomian nasional.
Oleh karena itu, dokumentasi yang dilakukan BI dalam kinerjanya menjadi menjadi semangat dalam mewujudkan bank sentral yang kredibel, berperan besar dalam perekonomian nasional, bahkan terbaik di antara emerging market.
“Apapun yang kita lakukan di BI tidak lengkap kalau dokumentasinya tidak benar. Pelaksanaan tugas BI akan sangat prima dan unggul, itulah semangat kami, tidak hanya perencanaan kebijakan, pekalsanaan kebijakan, monitoring, tranparansi, hingga dokumentasinya lengkap,” katanya, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut, kearsipan yang dilakukan BI juga dipandang memiliki nilai sejarah yang penting. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang pertama, Soekarno, di mana BI tidak hanya sebagai bagian yang mempelajari sejarah dan pelaku sejarah, tetapi juga meninggalkan dokumentasi yang dapat menjadi sumber referensi dalam mempelajari dan memajukan perekonomian nasional.
“Kita ingat Presiden pertama, Soekarno, pada peringatan HUT RI pada 1966 mengingatkan jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah atau yang dikenal jas merah dan itu petuah yang terus kita lakukan dan itu menjadi semangat kita di BI,” tuturnya.
Perry menambahkan, semangat inilah yang memperkuat tata kelola bank sentral sehingga menempatkan arsip sebagai peran yang sangat penting.
“Insyaallah ini tidak menjadi yang pertama dan terakhir, tahun-tahun depan kami juga akan bisa menyerahkan arsip-arsip statis, misal BI perannya dalam sistem pembayaran, pembangunan Monas, pembangunan Masjud Istiqlal,”jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn