Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan 1,3 juta tenaga kesehatan menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19).
Hal itu sesuai dengan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan SAFE yang ada di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, posisinya sebagai garda terdepan melawan Covid-19 menjadi alasan utama tenaga kesehatan membutuhkan perlindungan lebih dulu.
“Jadi tahap pertama dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan,” ujar Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (29/12).
Prioritas vaksinasi kepada nakes disebut Budi tidak hanya dilakukan di Indonesia. Langkah tersebut juga dilakukan di seluruh negara yang telah memulai vaksinasi.
Sementara tahapan setelahnya, menurut Budi akan diberikan kepada petugas publik. Total terdapat 17,4 juta orang petugas publik yang akan mendapatkan vaksinasi di awal.
Pada tahap berikutnya vaksinasi baru akan diberikan kepada masyarakat dengan usia di atas 60 tahun. Lansia berada di daftar prioritas ketiga disebut Budi menunggu hasil uji klinis terhadap pasien lansia.
“Memang kita membutuhkan waktu untuk memastikan bahwa vaksin yang bisa digunakan nanti bisa berlaku untuk usia di atas 60 tahun,” terang Budi.
Total terdapat 21,5 juta orang dalam kategori lansia yang akan divaksinasi. Setelahnya vaksin baru diberikan kepada masyarakat umum.
Budi menjelaskan bahwa untuk mengejar herd immunity, Indonesia harus melakukan vaksinasi kepada 181 juta orang. Sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka tersebut membutuhkan dua kali dosis ditambah dengan 15% sehingga total kebutuhan vaksin sebanyak 426 juta dosis.
Sebagai informasi, pemerintah telah menyiapkan 660 juta dosis vaksin Covid-19 untuk vaksinasi. Dari angka tersebut separuhnya telah diamankan sementara sisanya masih dalam opsi penambahan.
Sumber Kontan, edit koranbumn