Listrik kini tak lagi sulit, itulah yang saat ini dirasakan warga enam desa di Kabupaten Lahat dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, ketika listrik PLN masuk ke desanya.
Adapun enam desa tersebut yaitu, Desa Mekar Jaya di Kabupaten Lahat, Desa Remanam Jaya, Desa Sumber Mulia, Desa Sumber Jaya, Desa Sugih Waras dan Desa Talang Merbau di Kabupaten OKU Selatan dengan total rumah tangga yang dapat dilistriki mencapai 1.367 Kepala Keluarga.
Kini warga enam desa tak perlu lagi repot melakukan perawatan pembangkit untuk menghasilkan listrik. Dengan daya 900 VA listrik PLN yang terpasang di rumahnya, kini warga rata-rata mengeluarkan biaya tak sampai Rp 170 ribu rupiah selama sebulan yang digunakan untuk berbagai peralatan, seperti alat penerangan, televisi, dan kulkas.
Sebelumnya warga enam desa di Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Lahat harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk memenuhi kebutuhan listriknya, yaitu mencapai Rp 10 juta per rumah tangga. Biaya tersebut digunakan untuk biaya pembangunan dan perawatan pembangkit listrik skala mikro menggunakan kincir air.
Hal tersebut belum termasuk biaya perawatan dan kendala lain seperti rusaknya kincir pada saat terjadi banjir bandang dan saat debit air kecil menyebabkan tegangan listrik menurun sehingga warga setempat hanya bisa menggunakan listrik untuk keperluan penerangan.
Bupati Lahat yang diwakili Asisten II, Sri Muliati menyampaikan apresiasi atas upaya PLN membangun jaringan listrik di wilayahnya.
“Terima kasih kepada PLN atas kerja kerasnya dalam membangun desa yang belum teraliri listrik. Puji syukur dengan diresmikannya haringan listrik desa di Kabupaten Lahat Maka rasio elektrifikasi di sini menjadi 100 persen,” ucap Sri.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lahat siap mendukung dan akan terus mendorong percepatan pembangunan listrik. Menurutnya, dengan adanya listrik produktifitas dan kualitas kehidupan masyarakat menjadi meningkat sehingga mendorong kemajuan ekonomi dan peningkatan SDM yang berkualitas.
Apresiasi juga disampaikan Bupati OKU Selatan yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Arson Abadi.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten OKU Selatan kami bersyukur atas selesainya pembangunan listrik lima desa di kabupaten OKU Selatan, Kami berharap PLN makin setia dalam menerangi negeri,” ungkapnya.
Guna menghadirkan listrik ke enam desa tersebut, PLN melakukan pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 41,898 kilo meter sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 33,877 kms dan 15 buah gardu masing-masing berkapasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB), Daryono mengungkapkan, pembangunan jaringan listrik ke daerah 3T ini menghadapi berbagai tantangan, utamanya terkait akses jalan yang sulit dilalui.
“Selama pelaksanaan pembangunan ada beberapa kendala yang mesti kami hadapi, seperti kondisi lapangan di Desa-desa tersebut memiliki tantangan dan medan yang cukup berat. Belum lagi tantangan pada saat pengiriman material cukup tersendat akibat di beberapa daerah yang memiliki kondisi geografis berupa perbukitan serta akses jalan yang sulit dilalui dikarenakan faktor cuaca yang sering hujan,” jelasnya.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah mendukung PLN menyelesaikan pembangunan listrik desa tersebut.
“Semoga ini menjadi kado terbaik di penghujung tahun 2020, serta dapat menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan bagi warga,” tutupnya.
Program listrik desa yang dilaksanakan PLN berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumatera Selatan. Pada tahun 2016, rasio elektrifikasi di Sumatera Selatan sebesar 97 persen, meningkat menjadi 98,3 persen pada tahun 2020.
PLN komitmen untuk terus membangunan infrastruktur guna menghadirkan listrik bagi masyarakat di daerah 3 T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) terus dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia.