Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mendorong agar ada Ruang Digital untuk UMKM.
Ruang Digital yang tepat adalah yang mempunyai ekosistem yang bisa mendorong sebuah pemberdayaan bagi UMKM.
“Karena jumlah UMKM di Indonesia ini sebanyak 64 Juta dan mayoritas adalah usaha mikro, yang baru 13,4 % menggunakan teknologi dan masuk menjadi ekosistem. Kita harus buka peluang sebesarnya untuk seluruh UMKM masuk menjadi ekosistem digital,” ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya
Dia menyebutkan hal itu diperlukan karena pandemi Covid-19 telah membawa perekonomian nasional dan global ke arah resesi ekonomi.
Akibatnya, perekonomian nasional baru mengalami kontraksi pada triwulan II tahun 2020 dengan pertumbuhan ekonomi -5,3%.
“Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional. Hal ini bisa dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional,” kata Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima.
Sandi memaparkan berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Sementara daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.
“UMKM tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sementara itu sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%,” paparnya.
Sementara itu Co Founder M Bloc Handoko Hendroyono mengatakan dibutuhkan banyak ruang digital untuk pemberdayaan UMKM Indonesia agar bisa mendapat tempat terhormat dan berkembang dengan baik.
“M Bloc adalah salah satu contohnya, sebuah konsep ruang public dan pemberdayaan brand lokal yang sedang menjadi hitz di generasi milenial. M Bloc tidak hanya offline tapi juga online dengan melakukan berbagai kegiatan di website dan social media,” jelasnya.
Dia pun mendorong agar masyarakat mencintai produk lokal agar UMKM bisa berkembang. Karena sat ini bukan waktunya bersaing tapi waktunya membangun kebersamaan melalui kolaborasi karena hal tersebut dapat memperkuat satu sama lainnya.
“Itu yang saya rasakan ketika membangun pertama kali M BLOC termasuk untuk memperkuat peralihan dari offline ke online untuk para brand lokal,” ungkapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn