Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, Sabtu (2/1). Sambil menguji coba mengendarai mobil listrik, Erick menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik.
“Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” jelas Menteri BUMN, Erick Thohir.
“Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM atau setara Rp 200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” tambahnya.
Erick menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal ini sudah sesuai dengan perintah Menteri BUMN itu ke PLN sejak awal memperbaiki layanan kepada masyarakat dan juga merubah strategi usahanya sesuau dengan pola kehidupan masyarakat karena pandemic, yaitu, agar PLN terus mengantisipasi pengembagnan mobil listrik. Saat ini PLN juga sudah masuk dalam konsorsium BUMN yang membangun baterai listrik dengan Korea dan China.
Sumber Republika, edit koranbumn