PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) menargetkan pada 2021 akan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 15,52 triliun atau naik 6,27% dari target revisi pada 2020 sebesar Rp 14,61 triliun.
Target kontrak tersebut terdiri dari target kontrak baru Rp 4,22 triliun dan carry over tahun 2020 sebesar Rp 11,30 triliun. Sedangkan target kontrak baru 2021 sebesar Rp 4,22 triliun naik 22,63% dari target revisi kontrak baru 2020 sebesar Rp 3,44 triliun
Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo menjelaskan, komposisi perolehan kontrak baru 2021 direncanakan berasal dari pemerintah 44%; BUMN/BUMD 19%; dan swasta 37%. “Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independent,” ungkap Nariman
Sementara target penjualan (termasuk penjualan Joint Operation/JO) 2021 sebesar Rp 3,84 triliun naik 44,26% dari target revisi 2020 Rp 2,66 triliun, dengan target laba bersih mencapai Rp 231,67 miliar atau 67,26% naik dari target revisi laba bersih 2020 Rp 138,51 miliar.
Sementara itu, Nariman menyebut, untuk pengembangan bisnis di tahun 2021, perusahaan menggelontorkan belanja modal atawa (capital expenditure) sebesar Rp 301,07 miliar, yang diperuntukkan untuk Investasi fixed asset dan pengembangan usaha pada bisnis konsesi.
“WEGE Optimis target perusahaan 2021 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tegas Nariman.
Selain itu, kelangsungan bisnis perusahaan di tahun 2021 tetap dapat berjalan dengan baik karena WEGE memiliki proyek-proyek carry over sebesar Rp 11,30 triliun yang dapat pihaknya kerjakan di tahun ini.
Di tengah perlambatan perekonomian dunia dan risiko ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi Covid-19, WEGE tetap optimis kondisi ekonomi Indonesia akan kembali pulih.
Menurut Nota Keuangan beserta RAPBN 2021, kondisi perekonomian nasional di tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh 4,5%-5,5%. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah penanganan Covid-19 yang kian intensif, dukungan stimulus moneter dan fiskal, program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dalam rangka pemulihan ekonomi, serta pertumbuhan ekonomi global yang nantinya berdampak membaiknya iklim investasi di Indonesia.
Menurut Nariman, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2021, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan.
Sumber Kontan, edit koranbumn