PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana membawa anak usahanya yang bergerak di bidang properti yaitu PT Waskita Karya Realty untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022 atau paling lambat awal 2023.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan seluruh proyek investasi realty dikelola oleh PT Waskita Karya Realty, yang berfokus pada gedung residensial bertingkat tinggi, superblock dan rumah tapak.
“Waskita Karya Realty memiliki dua merek utama yaitu Vasaka untuk residensial dan superblock, serta Teraskita untuk hotel dan perkantoran,” jelas Destiawan, Selasa (5/1).
Saat ini, Waskita Realty tengah bekerjasama dengan Modern Land untuk mengembangkan lahan seluas 350 hektare (ha) di Cibitung, Jawa Barat. Di mana kepemilikan Waskita Realty sebesar 60% dan sisanya milik Modern Land.
Dari lahan tersebut, seluas 130 ha telah diakuisisi. Adapun potensi luas lahan yang bisa dikembangkan mencapai 600 ha.
Saat ini pengembangan lahan tersebut dalam tahap konstruksi untuk segmen landed house bernama Avasta dimana progress nomer urut pemesanan (NUP) telah mencapai 22%. Pengembangan landed house ini akan dilakukan pada tahun 2021 dan akan diteruskan hingga 2025 untuk pembangunan komersial.
Adapun saat ini Waskita Realty memiliki proyek Teraskita Hotel Jakarta dengan nilai investasi Rp 340 miliar, Teraskita Hotel Bandung Rp 130 miliar, dan Teraskita Hotel Makassar Rp 150 miliar.
Kemudian Brooklyn Jakarta Rp 920 miliar, Yukata Suites Jakarta Rp 790 miliar, Solterra Jakarta Rp 1,07 triliun, Nines Plaza& Residence Rp 1,27 triliun dan 88 Avenue Surabaya Rp 1,12 triliun.
Selain itu Reiz Condo Medan Rp 820 miliar, Waskita Rajawali Tower Rp 540 miliar, Vasaka City Rp 8 triliun dan Wanakarta City Rp 5 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn