Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan reputasi perusahaan pelat merah yang berakhlak merupakan amanah dan warisan yang harus dilestarikan.
Hal itu disampaikan Erick dalam acara peluncuran buku “Akhlak Untuk Negeri” secara daring pada Rabu (6/1/2021). Erick menjelaskan akhlak yang berasal dari bahasa Arab dengan arti tingkah laku, perangai, atau tabiat akan meninggalkan warisan (legacy) karena akan membentuk karakter.
“Tentunya kita berharap setiap insan akan meninggalkan legacy di mana reputasi adalah hal yang penting. Saya selalu menekankan sekeluarga untuk dapat meninggalkan legacy dan selalu menjaga nama baik keluarga, pribadi, dan bangsa,” kata Erick, Rabu (6/1/2021).
Terbentuknya akhlak, lanjut Erick, bukanlah sebuah hasil dan akhir melainkan bentuk dari proses. Dia menganalogikan seperti seorang atlet yang memenangkan kompetisi karena selalu bekerja keras, begitu pula legacy yang baik akan tercipta apabila memiliki fondasi akhlak yang baik.
Erick juga mengatakan prinsip akhlak juga diyakini menjadi pilar dalam membangun organisasi. Prinsip itu lah yang ingin diterapkannya kepada tim di Kementerian BUMN yaitu membangun budaya kerja dan karakter insan BUMN berakhlak.
“[Akhlak] adalah hal pertama yang ingin saya benahi dalam BUMN terlebih ini adalah amanah. Dalam pengelolaan korporasi, selain sistem SDM juga harus punya transformasi,” tutur Erick.
Adapun, akhlak yang dimaksud Erick juga termasuk akronim Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang dijunjung menjadi nilai inti keluarga BUMN
Sumber bIsnis, edit koranbumn