Dua Operator Bandara, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II membidik target pertumbuhan penumpang yang jauh lebih tinggi pada tahun ini masing-masing sebesar 80,69 persen dan 27 persen dibanidngkan dengan pada 2020 dengan dimulainya vaksinasi Covid-19.
VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan menyambut baik telah dimulainya proses vaksinasi Covid-19 di Tanah Air. Menurutnya, hal ini dapat membawa sedikit optimisme bagi industri aviasi nasional ke depan.
Handy menjabarkan, dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) pada 2021 ditargetkan dapat melayani hingga 57,6 juta penumpang per tahun atau meningkat 80,65 persen dibandingkan tahun 2020 melayani hingga 31,8 juta penumpang per tahun di 15 bandara.
Selain pertumbuhan penumpang, operator pelat merah tersebut juga menargetkan pertumbuhan pergerakan penerbangan supaya dapat melayani hingga 584,077 pergerakan pesawat atau meningkat hingga 51,57 persen dibandingkan tahun 2020. Sepanjang 2020 lalu, API melayani hingga 385,345 pergerakan pesawat di 15 bandara yang dikelola.
“Tentu ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja positif maupun negatif di industri aviasi tahun ini. Selain vaksin, regulasi aturan perjalanan transportasi udara bagi penumpang (domestik dan internasional) di masa pandemi yang semakin mudah/simple juga akan membawa pengaruh positif bagi perusahaan kedepannya,” ujarnya, Jumat (15/1/2021).
Handy menekankan untuk saat API tengah fokus membantu upaya pemerintah dalam menahan laju peningkatan kasus penularan Covid-19 di bandara yang kami kelola melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat
Adapun, untuk mencapai target tersebut, perseroan akan fokus melakukan inisiatif dari segi revenue dan cost untuk mengoptimalkan sumber pendapatan dan efisiensi biaya yang dikeluarkan. Fokus ini diturunkan dalam tiga strategi.
Pertama, revenue enhancement yang fokus dalam meningkatkan sumber pendapatan eksisting selain trafik penumpang yang masih memiliki potensi di masa pandemi. Kedua, new business opportunities dengan melakukan identifikasi peluang pengembangan bisnis baru yang dapat mendorong peningkatan trafik dan stream pendapatan baru bagi perusahaan.
Ketiga, cost effectiveness dengan mengevaluasi aktivitas operasional dengan melakukan konsolidasi pemeliharaan melalui category management.
“Upaya ini kami kolaborasikan dengan menggandeng seluruh anak perusahaan yang kami miliki yaitu Angkasa Pura Logistik, Angkasa Pura Property, Angkasa Pura Support, Angkasa Pura Retail dan Angkasa Pura Hotel
Selain penumpang, imbuhnya, terkait dengan pengembangan Kargo dan Logistik, dia menargetkan total produksi pelayanan kargo dan pos yang dilayani di Terminal Kargo dan Pos baik masuk maupun keluardi seluruh bandara kelolaan mencapai sebesar lebih dari 361 juta kg.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, dengan dimulainya program vaksinasi di Indonesia pada tahun ini akan turut mendukung pemulihan di sektor penerbangan nasional.
Pemulihan sektor penerbangan nasional juga didorong cukup besarnya pasar domestik di Indonesia.
Menurut Awal, melalui tiga program utama dan faktor lain seperti pemulihan ekonomi nasional, jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara PT Angkasa Pura II pada 2021 dapat mencapai 45 juta penumpang atau naik sekitar 27 persen dibandingkan dengan pada 2020 sebanyak 35,54 juta penumpang. Sementara, pergerakan pesawat tahun ini diproyeksikan 550.000 pergerakan atau naik sekitar 33 persen.
Jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta akan tetap menjadi yang paling besar dibandingkan dengan bandara-bandara perseroan lainnya, di mana diperkirakan akan berkisar 27 juta penumpang hingga 31,5 juta penumpang.
AP II juga menetapkan 2021 sebagai periode pemulihan bisnis (Business Recovery), setelah pada tahun lalu merupakan periode mempertahankan bisnis (Business Survival) di tengah pandemi COVID-19.
Di dalam periode business recovery ini perseroan menjalankan tiga program yang juga bertujuan untuk mendorong bergairahnya sektor penerbangan nasional dengan memberikan pengalaman jauh lebih baik bagi pelanggan/traveler.
Tiga program tersebut adalah Leapfrogging The Corporation, Lean Operation dan Leading Digital.
Melalui Leapfrogging The Corporation, PT Angkasa Pura II akan menciptakan bisnis baru dan membangun ekosistem yang lebih besar. Contohnya, dibukanya hotel bintang 4 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta baik di area domestik dan internasional.
Peluang menciptakan bandara sebagai pusat MICE juga dapat diwujudkan dengan adanya hotel ini. Perseroan juga tetap konsisten dengan program cost leadership dan upaya upaya menyiapkan model bisnis yang berbasis ekosistem kebandarudaraan (airport ecosystem-based business model).
Sementara itu, lewat program Lean Operation, akan dilakukan optimalisasi sumber daya di bandara guna meningkatkan kualitas layanan dengan tetap mengedepankan safety, security, service through compliance dan environment sustainability.
Implementasi Airport Collaborative Decision Making [ACDM] akan membuat seluruh stakeholder dapat secara optimal memanfaatkan seluruh sumber daya di bandara melalui pendekatan pemanfaatan infrastruktur bersama, kolaborasi sumber daya dan penggunaan platform operasi bandara secara bersama.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan, pada tahun ini perseroan juga akan mempercepat proses digitalisasi sistem kebandarudaraan melalui program Leading Digital.
Pada tahun ini, tekannya, akan memperkenalkan konsep Airport ID bagi stakeholder bandara dengan berbasis implementasi Know Your Customer [KYC].
Sumber Bisnis, dit koranbumn