PT Hutama Karya (Persero) memanggil seluruh pemegang obligasi berkelanjutan I, yang diterbitkan pada 2016 dan 2017 dengan menggelar Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). RUPO tersebut bakal mengumpulkan para pemegang obligasi, yang nilai totalnya Rp6,5 triliun.
Dalam suratnya pada Jumat (15/1/2021), Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengungkapkan perseroan akan menggelar RUPO pada 27 Januari 2021.
“Bersama ini PT Hutama Karya (Persero) menyampaikan rencana untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi [RUPO] atas Obligasi Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap II dan III Tahun 2017 pada hari Rabu, 27 Januari 2021,” ungkapnya.
Dalam agenda pembahasan yang Bisnis terima, RUPO ini akan membahas persetujuan akan tiga hal. Pertama, mengesampingkan kewajiban menjaga financial performance untuk periode laporan keuangan per 31 Desember 2020.
Kedua, penghapusan pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) kepada pihak lain. Ketiga, penghapusan kewajiban menjaga financial performance secara keseluruhan.
Namun, dalam bukti iklan, Hutama Karya disebut mengundang seluruh pemegang obligasi berkelanjutan I dengan total nilai Rp6,5 triliun.
Berdasarkan data yang Bisnis himpun dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan konstruksi pelat merah itu menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp6,5 triliun. Obligasi tersebut diterbitkan dalam 3 tahapan sepanjang 2016 dan 2017.
Pada tahap I, Hutama Karya menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun pada 2016. Obligasi tersebut diterbitkan tanpa warkat dan memiliki jangka waktu 10 tahun.
Pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada 20 Desember 2026, yang juga merupakan tanggal pelunasan dari pokok obligasi.
Pada tahap II, nilai emisinya sebesar Rp1,96 triliun dengan bunga tetap 8,07 persen per tahun dengan jangka waktu 10 tahun. Pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi yakni pada 6 Juni 2027.
Pada tahap III, HK menerbitkan obligasi senilai Rp3,53 triliun pada September 2017. Obligasi itu terdiri atas dua seri yaitu seri A senilai Rp1,16 triliun dengan tingkat bunga 7,8 persen per tahun serta bertenor 5 tahun (jatuh tempo 26 September 2022) dan seri B senilai Rp2,36 triliun dengan tingkat bunga 8,4 persen serta bertenor 10 tahun (jatuh tempo 26 September 2027).
Sumber Bisnis, edit koranbumn