Masih tingginya penyebaran dan kasus positif Covid-19 di tengah masyarakat, mengundang empati para pekerja Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT) yang secara medis sudah dinyatakan sembuh dari paparan Covid-19.
Mereka menyediakan diri untuk mendonorkan plasma darahnya, guna mendukung upaya penyembuhan pasien Covid-19, melalui terapi plasma konvalesen. “Setidaknya ada 30 orang pekerja Pertamina JBT mendonorkan plasma darahnya, sebagai bentuk dari kepedulian bagi para penderita Covid-19,” kata Executive General Manager Pertamina JBT, Sylvia Grace Yuvenna, di Semarang, Sabtu (16/1).
Menurut Sylvia, terapi plasma konvalesen sudah dikenal sebagai salah satu metode ikhtiar penyembuhan bagi pasien Covid-19, khusunya bagi mereka yang sedang mengalami kondisi kritis.
Terapi tersebut, secaraa teknis dilakukan melalui pemberian plasma darah dari pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh kepada pasien Covid-19 yang sedang sakit guna membantu meningkatkan kekabalan (anti bodi). “Terapi tersebut dinilai cukup efektif, karena antibodi yang telah terbentuk pada diri pasien yang sudah sembuh dapat membantu pembentukan antibodi bagi pasien yang sedang sakit, dalm upaya membantu dan mempercepat proses penyembuhan,” jelasnya.
Di lain pihak, ungkap Sylvia, masih tingginya angka pasien Covid-19 hingga saat ini, menyebabkan terapi plasma konvaselen semakin dibutuhkan dan juga jamak digaungkan di tengah masyarakat melalui jejaring sosial media.
Inilah yang melatarbelakangi para pekerja Pertamina dan merupakan pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, ikut tergerak untuk mendonorkan plasma darah mereka bagi pasien Covid-19 lain yang membutuhkan.
Terkait hal ini, Pertamina regional JBT menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang. “Untuk pelaksanaannya telah dimulai Jumat (15/1) kemarin serta hari Sabtu ini,” lanjutnya.
Sylvia juga menambahkan, ke- 30 pekerja Pertamina tersebut –secara berkesinambungan– bakal terus melakukan donor plasma ini sebagai bentuk dari kepedulian jajaran Pertamina regional JBT.
Mereka merupakan para pekerja Pertamina di area JBY yang pernah terpapar Covid-19 dan secara medis sudah dipastikan sembuh. “Dan itu dibuktikan dengan hasil negatif dari dua kali tes Swab PCR yang bersaangkutan,” tegasnya.
Sementara itu, Medical Manager Pertamina Regional JBT, Dr Datuk Fachrul Razy menambahkan, terapi plasma darah konvalesen telah digunakan di beberapa negara di Amerika dan Eropa, termasuk juga di Indonesia.
Sedangkan dukungan ke-30 karyawan Pertamina Regional JBT dalam membantu mendonorkan plasma darah mereka didasari oleh semangat kepedulian dan secara sukarela ingin membantu kesembuhan pasien Covid-19 yang lain.
Pemberian donor plasma darah yang dilakukan oleh Pertamina JBT ini, masih lanjut Fachrul, merupakan kegiatan kali pertama yang dilakukan oleh Pertamina, semenjak berlangsungnya pandemi Covid-19.
“Kekebalan antibodi untuk mlawan virus Covid-19, menjadi kesempatan bagi karyawan Pertamina tersebut untuk berbuat dan memberikan pertolongan bagi pasien lain yang saat ini sedang berjuang untuk sembuh,” jelasnya.
Terlebih lagi, lanjut Fachrul, wilayah kerja Jawa Bagian Tengah –yang meliputi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah utama tujuan pemudik serta tujuan para wisatawan, baik manca maupun domestik.
Selain itu juga menjadi wilayah lintasan antar daerah yang berada di pulau Jawa, sehingga juga menjadi salah satu daerah yang banyak dilintasi oleh para pendatang.Berdasarkan pengalaman pascamomentum libur panjang –beberapa waktu lalu—telah terjadi peningkatan kasus baru Covid-19 yang ditandai dengan peningkatan pasien positif Covid-19 yang cukup tinggi.
Sehingga, dengan adanya dukungan karyawan Pertamina bagi upaya terapi plasma konvalesen ini, diharapkan akan dapat membantu mengurangi dampak penyebaran Covid-19. “Khususnya di wilayah area kerja Pertamina regional JBT ini,” katanya.
Sumber Republika, edit koranbumn