PT Bank BRISyariah Tbk telah menggunakan dana dari hasil penawaran perdana saham (initia; public offering/IPO) senilai Rp1,19 triliun untuk ekspansi bisnis perseroan. Jumlah tersebut setara dengan 91 persen dari hasil bersih IPO yang efektif pada 30 April 2018.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Senin (18/1/2021), emiten dengan kode saham BRIS tersebut mengantongi hasil bersih IPO sebesar Rp1,31 triliun.
Dari jumlah tersebut, rencana penggunaan dana di antaranya untuk pembiayaan senilai Rp1,05 triliun, pengembangan sistem teknologi informasi Rp164,02 miliar, dan pengembangan jaringan kantor senilai Rp98,41 miliar.
Hingga 31 Desember 2020, dana hasil IPO telah digunakan untuk penyaluran pembiayaan Rp1,05 triliun, pengembangan sistem teknologi informasi Rp106,84 miliar, dan pengembangan jaringan kantor sebesar Rp30,14 miliar.
Pengembangan sistem teknologi di antaranya untuk solusi digital banking, sedangkan pengembangan jaringan kantor berupa 11 kantor cabang dan 33 kantor cabang pembantu yang telah mendapatkan izin OJK dan telah beroperasi.
Dengan demikian, total realisasi penggunaan dana hingga akhir tahun lalu sebesar Rp1,19 miliar.
Adapun, sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp125,46 miliar yang ditempatkan pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) di Bank Indonesia (BI) dengan tingkat imbal hasil 3 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn